SITARO – KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Sitaro sukses melaksanakan Debat Publik Pertama antara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sitaro untuk Pemilihan Tahun 2024.
Debat ini menjadi wadah bagi kandidat untuk memaparkan visi, misi, dan program unggulan mereka kepada masyarakat.
Acara yang dipandu oleh moderator Mineshia Lesawengen, S.IP, ini menghadirkan enam panelis dari berbagai kalangan akademisi, di antaranya Prof. DR. Ir. Frans Gruber Ijong, MSc dari Politeknik Negeri Nusa Utara, DR. Viktory Rotty, M.Theol, M.PD dari Universitas Negeri Manado, serta DR. Dona Setiabudi, SH, MH dari Fakultas Hukum Unsrat Manado. Panelis lainnya termasuk Evendi Sondakh, M.Si dari Fisip Unsrat, Isyana Kanoras, SH, MH dari Universitas Khairun, dan Lisa Anjani Siwi, S.HI, M.A. dari IAIN Manado.
Ketua KPU Sitaro, Stevanus Kaaro, dalam sambutannya menekankan pentingnya debat ini sebagai kesempatan bagi pasangan calon untuk menyampaikan pandangan dan program mereka.
“Kami berharap dengan adanya debat publik ini, para Paslon dapat dengan jelas memaparkan visi, misi, serta program unggulan mereka. Masyarakat Sitaro diharapkan dapat melihat dan memahami program kerja masing-masing Paslon sehingga dapat membuat keputusan yang bijak dalam memilih pemimpin yang mampu mewujudkan harapan dan kebutuhan mereka,” ujar Kaaro.
Lebih lanjut, Kaaro menambahkan, “Debat ini bukan hanya sekadar ajang untuk beradu argumen, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa pemilih dapat memahami dengan baik setiap calon yang akan memimpin Sitaro ke depan. Dengan cara ini, kami berharap proses demokrasi berjalan dengan sehat dan transparan.”
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pembacaan visi, misi, dan program unggulan dari kedua pasangan calon, yaitu Nomor Urut 01 Cyntia Inggrid Kalangit dan Heronimus Makainas (Chika – Hero), serta Nomor Urut 02 Evangelian Sasingen dan Liem Hong Eng (YesTo).
Debat ini mengusung tema “Pembangunan Kabupaten Kepulauan Sitaro yang Berwawasan Lingkungan Berbasis Sektor Perikanan dan Kebaharian,” di mana diharapkan para calon mampu memberikan solusi konkret terhadap berbagai isu yang dihadapi masyarakat Sitaro.
Acara debat publik ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, tokoh agama, Bawaslu, serta massa pendukung masing-masing pasangan calon, menciptakan suasana yang penuh antusiasme dan keterlibatan masyarakat dalam proses demokrasi. (ighel)