Mario Seliang dan Topik Jenius Pemajuan Sangihe

oleh -131 Dilihat
Mario Seliang SE.

TAHUNA -Kehadiran kaum muda cerdas dalam skala kepemimpinan bangsa, telah menjadi tren baru di Indonesia. Dan di panggung politik Sangihe, Mario Seliang,SE., tampil sebagai ikon angkatan generasi jenius itu.

Tahuna, kota teluk nan indah di pulau Sangihe. Di sana Mario Seliang lahir dan dibesarkan, dan hidup dalam kultur bahari kepulauan itu.

Selepas pendidikan di perguruan tinggi dengan menyandang Sarjana Ekonomi, Mario, memilih pulang ke pulaunya untuk menggeluti dunia usaha.
Gerak pulang kampung itu harusnya merupakan pilihan sulit bagi generasi kini yang penuh impian meraih puncak karir di level yang lebih tinggi di kota besar bahkan luar negeri.
Tapi Mario memilih kembali ke kampungnya, karena didorong kerinduan dan kesadaran ingin membangun daerahnya tercinta.

“Anak-anak muda di Sangihe membutuhkan lapangan kerja, itu yang mendorong saya pulang untuk membangun dunia usaha agar ada ruang untuk lapangan kerja,” ungkap Seliang, dalam diskusi terbatas dengan pers, belum lama, di Tahuna.

Jujurnya, lanjut dia, belum terlalu banyak yang bisa saya lakukan, Tapi saya harus memulai menunaikan impian saya menjadi bagian dari upaya pemajuan daerah kelahiran saya.
Saat dirinya disodor PDI Perjuangan sebagai Calon Wakil Bupati mendampingi dr Rinny Tamuntuan sebagai Calon Bupati Sangihe dalam Pilkada 27 November 2024, pengusaha muda yang relatif sukses ini mengatakan merespons secara positif kepercayaan partai itu padanya.

Baca juga:  Gelar Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara, Tahendung: Pendalaman Tugas

Karena sudah menjadi sikap saya, kata dia, untuk Kabupaten Kepulauan Sangihe ke depan, politik harus jadi instrumen pendorong, penyokong bahkan penggerak bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Seorang politisi yang akan bertarung di Sangihe menurutnya, harus punya pemahaman yang kuat dan jernih terkait persoalan-persoalan pelik yang dihadapi daerah perbatasan yang hingga kini berkonotasi sebagai daerah tertinggal. Dan harus mampu merumuskan jalan keluarnya.

“Itu sejatinya yang diharapkan tingkat kerja-kerja politik di Kabupaten Kepulauan Sangihe,” ungkapnya lagi.

Dalam beragam studi politik modern di negara-negara demokrasi, tambahnya, kultur politik sebuah bangsa telah Kembali ke esensi semulanya yaitu dibangun di atas pemahaman pemerintahan yang tunduk pada semangat dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

“Politik yang hanya semata-mata bertujuan meraih kekuasaan untuk kepentingan kelompok dan kroni tidak laku lagi.” urainya lagi.

Menyentil kian derasnya dukungan masyarakat Sangihe untuk langkahnya ke Pilkada 2024 bersama pasangan Calon Bupati Rinny Tamuntuan, ia menyatakan terima kasih atas kepercayaan itu.

“Pada prinsipnya, saya siap mengemban kepercayaan rakyat Sangihe ke panggung politik 2024,” ungkapnya.

Bagi saya kata Mario, banyak persoalan penting terkait pemajuan Kabupaten Kepulauan Sangihe ke depan yang harus dikawal dengan serius. Antaranya, di seputar kerisauan adanya fakta-fakta kemarginalan Sangihe dan Nusa Utara pada umumnya. Juga terkait gagasan-gagasan pemajuan kemaritiman dan masalah daerah perbatasan.

Baca juga:  Disetujui Tamuntuan, Didampinggi Salah Satu Stafsus, Usut Peldis Kapitalaung Ke Batam dan Sekitarnya

“Kerisauan itu telah menjalar dalam rentang waktu yang lebar, Maka harus ada gerakan bersama orang-orang Nusa Utara untuk keluar dari keterbatasan dan pembatasan yang hingga kini menghimpit daerah kepulauan sebagai daerah yang masih bertengger dalam status daerah miskin,” ungkapnya.

Dari data sejak tahun 2007 yang dilansir situs Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, disebutkan seperlima dari penduduk Kabupaten Kepulauan yang adalah saudara kita sendiri, dinyatakan hidup dalam keadaan sangat memprihatinkan sehingga masuk kategori masyarakat miskin.

“Penduduk miskin tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan pokok saja, sedangkan kebutuhan lain seperti sekolah anak dan keperluan rumah tangga lainnya tidak dapat terpenuhi. Mahalnya harga beras menyebabkan banyak warga tidak punya kemampuan mencukupi kebutuhan tersebut, akibatnya pendapatan yang diperoleh setiap hari hanya digunakan untuk makan sehari saja,” ujar Mario.

Hal itulah kata dia, menjadi renungan-renungannya saat dipercayakan masuk dalam kontestasi politik Sangihe 2024.
“Dari renungan-renungan itu, saya dan Ibu. dr Rinny Tamuntuan menyatukan tekat untuk bekerja keras menerobos berbagai persoalan untuk mencapai cita-cita bersama rakyat Sangihe yaitu menjadikan Sangihe sebagai daerah yang maju dan sejahtera,” imbuhnya. (*)

Penulis: Iverdixon Tinungki/TIM Media Center

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.