Patras Madonsa Dari Ketua Sinode GMIST, Hingga Ketua Dewan Adat Menuju Pilkada Sangihe

oleh -2667 Dilihat
Pdt Patras Madonsa MTh.

TAHUNA -Pdt Patras Madonsa MTh adalah salah satu putra terbaik milik daerah Kabupaten Sangihe saat ini. Berlatar belakang sebagai hamba Tuhan atau pelayan hingga didaulat menjadi Ketua Dewan Adat Sangihe.

Kerinduan untuk mengabdikan diri bagi masyarakat Sangihe terus diberikannya, dimana Madonsa sendiri akhirnya bersanding dengan Jabes E Gaghana SE ME untuk maju dalam helatan Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Sangihe.

Pdt Patras Madonsa MTh sendiri lahir di Kampung Talengen Kecamatan Tabukan Tengah 9 September 1958. Beristrikan Dasima Liunsambe SPd dan dikaruniai 2 orant anak, masing-masing Albert Madonsa STh dan Feibe Indriani Madonsa ST.

Pendidikan Madonsa yang saat ini juga telah mengundurkan diri dari Staf Khusus Bupati dimulai dari SD YPKA GMIST Talengen tahun 1966-1972, SMP Kristen Berbantuan Belae tahun 1972-1975. SMA Negeri Tahuna tahun 1975-1979, Akademi Teologia GMIH tahun 1980-1983, UKIT Tomohon tahun 2004-2006, dan STT Bethesda Bekasi tahun 2015-2017.

Sementara itu sejumlah organisasi kemasyarakatan juga pernah diikuti oleh Madonsa, masing-masing MENWA sebagai anggota tahun 1980-1983, GMKI sebagai anggota tahun 1980-1985, LKMD sebagai Ketua tahun 1994-1999, Yayasan Bina Dharma sebagai anggota tahun 1993 serta Pelayan Desa Terpadu sebagai anggota tahun 1994.

Lingkup pekerjaan dan jabatan strategis yang pernah di pegang Madonsa masing-masing sebagai Ketua Jemaat tahun 1988-1993, Sekretaris Resort tahun 1993-1998, Ketua Resort tahun 1998-2006, Sekretaris Umum Sinode tahun 2006-2011, Ketua 1 Sinode tahun 2011-2016, Ketua Sinode 2016-2021. Sedangkan tahun 2022-2025 memegang jabatan Ketua Dewan Adat dan memegang jabatan sebagai Ketua Staf Khusus Bupati tahun 2024-2025.

Madonsa sendiri dalam beberapa kesempatan ketika bersua dengan awak media menyatakan bahwa dirinya menerima pinangan Jabes E Gaghana sebagai Calon Wakil Bupati melalui berbagai rintangan. “Bahkan mulai dari usungan partai politik sebelum hingga sesudah keputusan Mahkamah Konstitusi semuanya dilalui dalam gumul dan doa. Dan sebagai orang percaya maka semua rintangan dan halangan tersebut mampu dilalui melalui doa. Doa adalah kunci”, singkat Madonsa sambil mengajak seluruh masyarakat Sangihe untuk dapat memilih pemimpin Sangihe ke depan diringi doa sehingga melahirkan pemimpin takut akan Tuhan dan berkualitas.

(sam)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.