TAHUNA -Pasca penetapan pasangn calon khususnya dari internal PDI Perjuangan Sangihe yang mengusung duet Rinny Tamuntuan-Mario Seliang (TamAng), muncul fenomena ‘Banteng Biru’ baik di media sosial maupun di lapangan. Bahkan hal itu terkesan mengarah ke nama besar seorang Hironimus R Makagansa (HRM).
Ditemui di DPRD, Rabu (04/09/2024) Makagansa menyatakan bahwa dirinya hingga detik ini tetap tegak lurus dalam mendukung dan mengamankan kader partai.
“Silakan ditanyakan kepada orang-orang yang mengklaim hal tersebut. Saya menduga fenomena itu adalah orang-orang yang secara spontan dan mendapat keuntungan dengan hal tersebut. Karena sampai saat ini, saya masih tetap setia dan memiliki kecintaan terhadap partai saya,” ujar Makagansa.
Meski tidak maju sebagai bakal calon bupati karena tidak mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan, nama HRM tetap mencuat dan disebut-sebut sebagai kandidat yang dirindukan oleh masyarakat Sangihe. Apalagi pasca pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di KPUD Kabupaten Kepulauan Sangihe selesai, popularitas HRM justru semakin meningkat. Meskipun tidak menjadi peserta dalam kontestasi Pilkada, banyak warga yang menyatakan dukungannya terhadap HRM di berbagai postingan dan komentar di Facebook, mengisyaratkan kerinduan mereka akan kepemimpinannya.
Menanggapi hal tersebut mantan Bupati Sangihe periode 2012-2017dengan senyum khasnya, ia menyebut bahwa dinamika ini adalah bagian dari proses tahapan Pilkada.
“Yang pasti adalah pelaksanaan Pilkada ini adalah urusan partai politik, dan ketika hal ini digiring ke urusan kepentingan pribadi atau kelompok maka ada sentuhan emosional. Oleh karena itu, masing-masing partai harus tampil bahwa Pilkada adalah urusan partai politik, sehingga penilaian Pilkada tidak emosional lagi tetapi dinilai secara objektif,” ungkapnya kembali.
Ketika ditanya tentang potensi adanya kelompok yang memanfaatkan isu ini untuk kepentingan tertentu, Makagansa menilai hal tersebut sebagai bagian dari dinamika politik yang wajar.
“Kembali lagi, tadi itu adalah dinamika dalam politik, jadi kalau ada kelompok yang mengambil keuntungan dengan isu ini, saya kira itu adalah hal yang wajar. Karena menguntungkan untuk orang atau kelompok tertentu, pasti mereka akan memainkan isu tersebut,” imbuhnya.
(sam)