TAHUNA – Meski berulang kali katanya upaya penertiban PETI eskavator di Kampung Bowone dan sekitarnya dilakukan Polres Sangihe hingga Polda Sulut, namun aktifitas pengrusakan justru kian masif dilakukan oleh sekelompok orang yang kebal hukum.
Bahkan untuk mengejar keuntungan sekelompok orang aktifitas PETI eskavator dilakukan malam hari. Menyikapi hal ini salah satu aktifis Save Sangihe Island (SSI) Robinson Saul angkat bicara dan mempertanyakan konsistensi jajaran kepolisian dalam dugaan tindak pidana PETI dan pengrusakan lingkungan ini.
“Jelas ada pembiaran yang dilakukan aparat kepolisian terhadap pelanggaran hukum di Sangihe”, ujar Saul.
Tidak hanya sampe disitu, Saul juga menggunggah tulisan dan rekaman aktifitas PETI eskavator di akun Facebooknya dengan narasi seperti di bawah ini
Permisi Bpk Kapolres Polres Kepulauan Sangihe,. Juga Bpk. Kasat Satreskrim Polres Kepulauan Sangihe yang baru., mohon maaf, ijin posting kmdan..🙏🙏🙏
Video ini diambil pada malam hari, di lokasi tambang Entanah Mahamu yg ada di seputaran kampung Binebas-Bowone.
Dan siapa dalang yang mengoperasikan excafator itu adalah tokoh yang tak tak asing di telinga dan ruangan satreskrim polres Sangihe., karena beliau pernah jadi terperiksa, dengan khasus excafator namun tak jelas proses hukumnya hingga saat ini.
Dari informasi lapangan yang ada yg dicek pada siang hari, excafator itu warna hijau kong ada Depe tulisan Kobelco,..
Kalo 50 unit excafator kemarin Ndak mampu loku biar 1 unit, mungkin lantaran talalu banyak., naah kalau ini hanya 1 unit, sungguh terlalu Koman.,
Jangan lagi nanti Kase statement “kita so prentah kita pe anak buah,. Tapi Ndak laporan Ndak ada kegiatan excafator,.”
Apalagi yang satu ini infonya lagi atas sepengetahuan dan ijin dari oknum Kapolsek..,☺️ cuman kita nentau kalo oknum Kapolsek mana yg “amankan” tu excafator ntuk bisa kerja malam hari..tanpa gangguan bahkan terkesan dijaga di pinggiran jalan agar tak ada yg bisa mengambil gambar…☺️☺️☺️🙏.
Olehnya Saul kembali mempertanyakn Tim yang diturunkan Polda Sulut terkait persoalan ini.
“Apa benar Polda juga sengaja melakukan pembiaran terhadap pelanggaran hukum ini”, imbuh Saul dengan rada tanya.
(sam)