TAHUNA – Kinerja Penjabat Bupati Sangihe Rinny Tamuntuam kembali di pertanyakan sekaligus menuai sorotan. Kali ini adalah datang dari guru bersertifikasi di Kabupaten Sangihe terkait nasib dan hak mereka yang tidak dipedulikan lagi oleh Pemerintah Daerah.
Ryvomoon T Mumba salah satu tenaga pengajar di Sangihe angkat bicara terkait mempertanyakan realiasi pembayaran gaji 13 sekaligus Tunjangan Hari Raya (THR) Tahun Anggaran (TA) 2023 yang hingga sekarang tanpa ada kepastian bahkan realisasi.
“Kami disini menuntut hak kami yang sesuai dengan tuntutan PP nomor 15 tahun 2023 tentang pemberian THR dan gaji 13 sekaligus dipertegas dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 39 tahun 2023 tentang Juknis pemberian THR dan Gaji 13”, jelas Mumba.
Mumba yang sebelummya telah membacakan tuntutan ini HUT PGRI dihelat di Kecamatan Tabukan Utara pada medio 27 November 2023, namun hingga memasuki pertengahan Februari 2024 semua tuntutan ini belum ada realisasi.
Rivomonn Mumba saat membacakan tuntutan guru bersetifikasi pada helatan HUT PGRI Tahun 2023 di Kecamatan Tabukan Utara.
“Padahal anggaran untuk THR dan Gaji 13 TA 2023 ini sudah masuk rekening daerah pada 29 Desember 2023 lalu. Jadi apa alasannya lagi sehingga hak kami masih belum direalisasikan”, ujarnya kembali.
Mumba juga meminta keseriusan dari Pj Bupati Sangihe Rinny Tamuntuan terkait nasib tenaga pengajar yang ada.
“Jangan sepelekan nasib kami, sebab kami punya sumbangsih besar terhadap negara ini dan khususnya Kabupaten Sangihe. Kami berhak menuntutnya karena kewajiban telah kami jalankan dan hak kami wajib diterimah karena dasar aturan yang berlaku”, imbuhnya.
(sam)
