Jadi Pembicara pada Dialog Interaktif RRI, Pangdam XIII/Merdeka Ajak Masyarakat Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

oleh -339 Dilihat

MANADO – Menyikapi situasi bangsa yang akan memasuki tahun politik dan dengan hangatnya kejadian yang berpotensi memecah persatuan antar anak bangsa khususnya di wilayah Kodam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko selaku Pangdam XIII/Merdeka melakukan dialog interaktif dengan Tema  Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Studio Pro 1 LPP RRI Manado, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (27/11/2023).

Lewat Dialog Interaktif Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko, S.I.P., M.M., menyampaikan tentang pentingnya Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa, kerukunan antar umat beragama dan komitmen netralitas TNI.

Mayjen TNI Legowo dalam dialog interaktif berdurasi 1 jam yang dipandu oleh host RRI Meiky Kodoati, di awal acara menjelaskan tentang Tugas Pokok (Tupok) Kodam XIII/Merdeka, yaitu sebagai Kotama pembinaan dan operasional yang bersifat kewilayahan dan merupakan kompartemen strategis di Angkatan Darat.

Dirinya juga menyampaikan bahwa TNI AD melaksanakan tugas pokoknya dengan dua bentuk yaitu OMP dan OMSP.

“Dalam tugas OMSP TNI memiliki kewajiban membantu Pemerintah daerah dan Kepolisian dalam berbagai hal.  Seperti halnya kejadian baru-baru ini di kota Bitung, yang secara otomatis melibatkan aparat TNI yang berada di satuan kewilayahan setempat,” jelas Pangdam XIII/Merdeka.

Lebih spesifik Pangdam XIII/Merdeka kepada masyarakat meyampaikan bahwa kejadian di Kota Bitung sudah selesai.

“Kejadian di Kota Bitung murni kesalahpahaman antar kelompok masyarakat dan tidak ada kaitannya dengan agama atau keyakinan para pemeluk agama, pemerintah dan TNI telah hadir dan bergerak cepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan mengundang semua pimpinan agama, Forkopimda, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda sehingga ada kesepakatan bahwa itu hanya kesalahpahaman,” urai Pangdam.

Pangdam berharap terkait kejadian tersebut, jangan lagi ada pihak pihak yang berupaya memprovokasi dan mengadu domba antar anak bangsa dengan memanfaatkan isu SARA.

” Semua sudah Kondusif, percayakan pada penegakan hukum ” tambahnya.

Menyoal tentang Pemilu 2024, Pangdam menjamin komitmen Netral Prajurit TNI di jajarannya dengan menyampaikan 6 Point ” Do and dont “.   Point tersebut berisi apa yg seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh Prajurit di bawah komandonya.

Kepada masyarakat Sulawesi Utara Pangdam berpesan bahwa yang sudah mempunyai hak pilih agar tidak golput karena memilih adalah kewajiban bagi warga negara.

“Gunakan suara anda untuk menentukan masa depan bangsa kita,” ujarnya.

(Budi)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.