TAHUNA -Krisis listrik yang mendera Kabupaten Sangihe dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, nampak belum mampu diatasi. Berbagai janji manis pun terus dinnyatakan Manager PT PLN Sangihe Muhamad Taufik.
Bukan hanya sekali janji tersebut diutarakan, tetapi sudah banyak kali. Mulai dari dihubungi awak media, wawancara di RRI Tahuna selama dua kali hingga, Jumat (29/09/2023) kemarin.
Imbasnya, hal ini membuat masyarakat Sangihe menggelar aksi demo di Kantor PT PLN Tahuna di bilangan Jalan Baru Kelurahan Tona 1 Kecamatan Tahuna Timur. Masa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sangihe, mendatangi Kantor PLN Tahuna pada sekira pukul 09.30 wita dalam pengawalan ketat aparat hukum.
Rendy Saselah salah juru bicara masa membacakan tuntutan terkait pelayanan listrik, mulai dari permintaan penggantian alat elektronik yang rusak akibat krisis listrik, kompensasi pembayaran listrik selama listrik tidak stabil, menjamin kestabilan listrik selama pelaksanaan UNBK SD dan SMP, meninjau kembali kontrak dengan vendor mesin listrik, hingga meminta pihak PLN mampu mentasbilkan listrik dalam kurun waktu 1 Minggu.
“Tuntutan yang kami layangkan ini bukan basa-basi tapi sesuai fakta yang terjadi di lapangan”, ujar Saselah.
Meski sempat mengulur waktu, Manager PT PLN Tahuna Muhamad Taufik akhirnya keluar kantor menemui masa di depan kantornya. Mendegar tuntutan tersebut, Taufick malah kembali menebar janji bahwa 30 November 2023 listrik di Sangihe akan normal.
“Kami berupaya pada 30 November 2023 pasokan listrik di Sangihe akan normal”, janji Taufick.
Mendengar janji tersebut, Saselah selaku juru bicara masa menyatakan menolak keinganan yang di sampaikan Taufick.
“Pada Bulan Oktober 2023 mendatang kami akan datang kembali dengan masa yang lebih banyak lagi”, tutup Saselah sambil mengkoordinir masa untuk bubar dengan aman dan tertib.
(sam)
