Program CSWL Dinilai Baik Turunkan Kasus Stunting
TOMOHON-Kota Tomohon dinominasikan sebagai pilot project program Zero Stunting.
Jika berhasil, maka Kota Tomohon menjadi satu-satunya di Indonesia sebagai Kota Zero Stunting.
Memastikan kelayakan tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tomohon Mareyke Manengkey SPd menyambut pejabat Kementerian Dalam Negeri, tim BKKBN Sulut dan Satgas Stunting Provinsi, Rabu (12/7/2023).
Dijelaskan Kadis PPKB Tomohon, kedatangan tim ini untuk melihat sepuluh anak stunting di Kota Tomohon.
“Kota Tomohon dipilih oleh pemerintah pusat dan Provinsi Sulut sebagai pilot project program Zero Stunting karena penanganan kasus stunting dinilai sangat baik melakukan penanganan stunting,” ujar Kadis Mareyke Manangkey.
Beberapa hal yang dibahas dalam kunjungan tersebut, kasus anak stunting tersisa diminta diintervensi jika berkaitan kekurangan gizi, kebersihan lingkungan, maupun faktor penyebab lain.
Tim dari Kemendagri maupun Provinsi Sulut turut memberi masukan terkait jarak kelahiran yang terlalu dekat, serta pengetahuan dan pola asuh orang tua sebagai faktor adanya anak stunting di Kota Tomohon.
Dalam kunjungan ini, dilanjutkan pembahasan secara teknis untuk menindaklanjuti hasil kunjungan dan temuan di lapangan.
“Tim Provinsi berharap hasil pembahasan ini menjadi dasar pengambilan keputusan dan intervensi Pemerintah Kota Tomohon dalam Program Percepatan Penurunan Stunting,” tuturnya.
Hadir pada kunjungan tersebut, Sam Larobu SH MH dari Tim Investing in Nutrition and Early Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI, Kepala BKKBN Provinsi Sulut Ir Diano Tino Tandaju MErg didampingi Sekretaris Lady D Ante SPd MAP, Ketua Pokja Stunting Ignasius P Worung SE MSi serta Ketua Satgas Stunting Provinsi Sulut Murphy Kuhu STP.
Jajaran Pemkot Tomohon yang hadir yaitu Dinas Kesehatan, Bappeda serta Satgas Stunting Kota Tomohon.
(vhp)