MANADO-Provinsi Sulawesi Utara ditargetkan terbentuk 1.329 Kampung Keluarga Berkualitas pada tahun 2024 nanti.
Demikian dikatakan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara Ir Diano Tino Tandaju MErg pada acara pembukaan Fasilitasi Pembinaan Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Provinsi Sulut, Jumat (31/03/2023).
“Ini sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Dan ditindaklanjuti oleh Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI sesuai surat yang diterbitkan pada Januari 2023 lalu,” ujar Kaper BKKBN Sulut Diano Tino Tandaju, sembari mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada 500-an Kampung Keluarga Berkualitas yang terbentuk di Provinsi Sulawesi Utara.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sulut Dr Denny Mangala atas nama Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw menyambut baik kegiatan fasilitasi pembinaan kampung keluarga berkualitas ini.
“Isu stunting merupakan isu nasional. Di mana, harus segera diturunkan prevalensi-nya pada 2024 hingga ke angka 14 persen. Dan optimalisasi penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas merupakan kebijakan terintegrasi dan konvergen untuk menurunkan prevalensi stunting di daerah ini,” tutur Denny Mangala.
Diharapkan adanya komitmen dan upaya yang selaras dari Pemkab maupun Pemkot dalam penganggaran yang memadai. Termasuk keroyokan proyek di Kampung Keluarga Berkualitas.
“Agar prevalensi stunting dapat diturunkan sesuai target yang ditetapkan oleh Kabupaten/Kota,” tandasnya.
Diketahui, kegiatan Fasilitasi Pembinaan Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Provinsi Sulut ini turut menghadirkan narasumber yakni Kasrem 131/Santiago Kolonel Inf Yarnedi Mulyadi, dan Sam Patoro Larobu SH MH dari Ditjen Bina Bangda Kemendagri.
Para peserta yaitu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB dari 15 Kabupaten/Kota, beberapa lurah dan kepala desa, dan mitra kerja BKKBN, serta Ketua-Ketua Pokja Perwakilan BKKBN Sulut.
(vhp)