Langkah Awal CSWL Lampaui Target Nasional
TOMOHON-Catatan apik dibukukan Wali Kota Caroll Senduk SH dan Wakil Wali Kota Wenny Lumentut SE pada tahun 2022.
Kota Tomohon menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang sudah mencapai target Prevalensi Stunting sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kota Tomohon berada di angka 13,7 persen. Capaian tersebut bahkan melampaui target nasional di angka 14 persen.
“Tentunya ini merupakan angka awal bagi kami untuk terus bekerja keras menekan stunting (kasus) di Kota Tomohon,” ujar Wali Kota Caroll Senduk di sela membuka kegiatan Musrenbang RKPD Kota Tomohon Tahun 2024, di Hotel Villa Emitta, Jumat (24/03/2023).
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Tomohon drg Jeand’arc Senduk-Karundeng memanjatkan syukur atas capaian Kota Tomohon berkaitan penanganan kasus stunting.
“Ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Tomohon diibawah kepemimpinan Wali Kota Caroll Senduk SH dan Wakil Wali Kota Wenny Lumentut SE berkomitmen kuat dalam upaya penurunan kasus stunting di Kota Tomohon maupun Provinsi Sulawesi Utara,” ujar drg Jeand’arc Senduk-Karundeng.
Ke depan, sebut istri Wali Kota Caroll Senduk SH ini, TP-PKK Tomohon siap memberikan perhatian besar terhadap penanganan kasus stunting. Termasuk melakukan pencegahan munculnya kasus stunting baru di masa depan.
“Pendekatan terhadap keluarga muda, ibu hamil maupun seseorang beranjak remaja sangat sinkron dengan peran TP-PKK demi terwujud sumber daya manusia berkualitas di Kota Tomohon,” tutur Bunda Syanet, sapaan akrabnya.
Di satu sisi, Manager Program dan Kegiatan Satgas Percepatan Penurunan Stunting Sulawesi Utara Murphy Kuhu STP menilai, Kota Tomohon sangat potensial untuk Zero Stunting. Didukung dengan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Di mana dari data SSGI 2021 yang menempatkan Kota Tomohon di angka 18,3 persen, sedangkan tahun 2022 di angka 13,7 persen. Artinya, CSWL hanya butuh setahun untuk menurunkan Prevalensi Stunting sebesar 4,6 persen.
Itu menandakan perbaikan sangat luar biasa oleh Pemkot Tomohon. Tak lepas juga peran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) Tomohon dibawah pimpinan Mareyke Manengkey SPd.
Sejak dipercayakan CSWL pada jabatan Kepala DPPKBD, mantan Sekretaris Disnaker tersebut memberdayakan secara maksimal komponen di Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Baik itu Tim Pendamping Keluarga, Kader KB, maupun Penyuluh KB yang berkoordinasi dengan Perwakilan BKKBN Sulut.
(vhp)