TOMOHON-Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM) menyikapi berbagai pertanyaan yang dilayangkan kepada MKM terkait acara KKK (Kerukunan Keluarga Kawanua) di Anjungan Provinsi Sulawesi Utara TMII, khususnya menyangkut Upacara Adat Pengukuhan Gelar Adat Tonaas Wangko Ina Kowene kepada Ketum DPP KKK Ibu Angelica Tengker oleh internal KKK.
Ketua 1 MKM Ina. Syenni Watoelangkow SSi MAP menjelaskan bahwa Majelis Kebudayaan Minahasa yang dipandang oleh Tou Minahasa sebagai wadah berbasis adat dan budaya, selama ini setiap momentum HUT Minahasa tanggal 5 November, melaksanakan penganugerahan gelar adat kepada Putra Putri Tou Minahasa dan juga kepada mereka yang walaupun bukan dari keturunan Tou Minahasa tetapi dipandang memberikan kontribusi positif bagi tanah Minahasa dan NKRI.
Penganugerahan gelar adat tersebut dilakukan berdasarkan Sidang Adat Majelis Presidium MKM, yang beranggotakan 81 orang utusan dari 9 Pakasaan di tanah Minahasa untuk melakukan persidangan dalam membahas pemberian gelar adat Minahasa.
Hal ini juga merupakan bagian tindaklanjut dari penataan organisasi dan kelembagaan MKM lewat rapat bersama Majelis Adat Minahasa (MAM) dan Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM) dengan dileburnya MAM ke MKM yang didalamnya menyepakati hanya ada 1 (satu) wadah dalam pemberian gelar adat di Minahasa, yaitu MKM.
MKM dalam menjawab berbagai pertanyaan lewat rapat pimpinan terbatas pada hari Selasa, 14 Maret 2023 di Tondano, berpendapat bahwa pemberian gelar adat Tonaas Wangko Ina Kowene kepada Ketum DPP KKK adalah hal internal organisasi KKK sendiri. “Bukan gelar adat sebagaimana yang dianugerahkan oleh MKM,” ujar Ina. Syenni Watoelangkow melalui press rilis yang diterima media ini, Rabu (15/03/2023).
MKM mengapresiasi semua kegiatan kebudayaan Tanah Minahasa yang dilakukan oleh semua organisasi yang bernafaskan adat dan budaya untuk pelestarian dan kemajuan Tanah Minahasa.
Apresiasi MKM untuk semua kegiatan pemajuan dan promosi kebudayaan Minahasa, juga kegiatan kebudayaan di tanah rantau.
Hal ini tentu agar masyarakat luas dapat melihat peradaban yang menunjukkan eksistensi Tou Minahasa yang tetap eksis dari jaman ke jaman.
“Mari torang bangun Tanah Minahasa untuk kesejahteraan masyarakat.
Pakatuan Wo Pakalawiren. Salam Budaya, Sigi Wangko,” pungkas Ina. Syenni Watoelangkow didampingi Sekretaris Harian MKM Ama. Sony R Moningka dan Ketua-Ketua Pakasaan Minahasa.
(vhp)