MANADO-Rumah sakit selain sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat juga memiliki nilai bisnis. Oleh karena itu, di situasi saat ini pasca pandemi Covid-19, Rumah Sakit memerlukan Humas Rumah Sakit yang kompeten dalam membangun kembali reputasi institusi guna mendukung pertumbuhan bisnis rumah sakit.
Profesionalisme sumber daya manusia kehumasan rumah sakit akan terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam menghadapi perubahan perilaku pasien, perkembangan teknologi informasi dan transformasi kesehatan.
Sehubungan dengan hal itu, PERHUMASRI sebagai organisasi profesi Humas Rumah Sakit menyelenggarakan seminar dan lokakarya nasional sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan profesional Humas.
Dengan mengusung tema ‘Strategi Humas dan Pemasaran Dalam Transformasi Kesehatan Untuk Rumah Sakit Tumbuh Berkelanjutan’, berkumpul sebanyak 124 peserta seminar nasional.
Mereka terdiri dari humas dan juga direktur RS dari berbagai daerah di Indonesia termasuk dua peserta yang diutus RSUP Kandou Manado.
Yakni Direktur SDM, Pendidikan dan Umum Dr dr Ivonne Elisabeth Rotty MKes juga staf Hukormas Christian Modeong SIKom.
RSUP Kandou Manado ikut menyukseskan kegiatan seminar nasional di Hotel Ashley Wahid Hasyim Jakarta yang diselenggarakan pada 22-23 Juli 2022.
Acara dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono SpPD KEMD PhD
Dalam sambutannya, Wamenkes mengatakan peran humas adalah sebagai bagian dari sinyal komunikasi antara stakeholder internal dan eksternal.
Di mana stakeholder internal itu adalah para medis di rumah sakit dan stakeholder eksternal adalah masyarakat. Di situlah peran rumah sakit bagaimana memainkan perannya sehingga rumah sakit dapat berkiprah di masyarakat, dan peran medis di rumah sakit bisa tenang melakukan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Plt Dirjen Yankes drg Murti Utami MPH QGIA lebih menekankan pada transformasi layanan rujukan yang harus dikembangkan.
Di mana humas tetap menjadi media untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa akses dari pelayanan ini terus dikembangkan.
Selain itu, trust building penting karena kita memberikan informasi sebaik-baiknya. Apalagi jika lawan bicara kita tidak percaya pada kita, maka apa yang kita akan sampaikan? Oleh karena itu trust itu akan terus dibangun di internal RS di mana tempat kita bekerja maupun stakeholder yang ada di luar.
Seminar dan workshop tersebut menghadirkan para narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya.
Seperti Direktur Eksekutif KARS Dr dr Soetoto MKes, Direktur Umum LARS DHP dr R Heru Ariyadi MPH, Direktur Eksekutif LARS dr Hanibal Hamidi MKes, Ketua Umum LAM KPRS dr Andi Wahyuningsih Attas SpAn KIC MARS.
Ada juga Ketua Umum LARSI dr Umi Sjarkiah SpKFR MKM, Ketua Umum LAFKI dr M Frits Rumintjap SpOG(K) MARS, dan Ketua Umum PERHUMASRI Anjari Umarjiyanto.
(vhp)