BITUNG – Meski pembangunannya telah lama selesai, namun outlet yang disebut menjadi solusi untuk mengatasi banjir dan longsor pasir di Pertigaan Jasmigo Wangurer, belum dirasakan masyarakat Bitung.
Pasalnya terpantau hingga saat ini banjir dan longsor pasir masih menutupi ruas jalan Pertigaan Jasmigo Wangurer saat hujan. Hal ini pun menuai sorotan dari berbagai kalangan masyarakat.
Seperti yang diungkapkan Rahmat Arif Suma saat diwawancarai Jumat (29/4/2022), dimana ia mengeluhkan banjir dan longsor pasir yang masih terjadi hingga saat ini.
“Padahal pembangunannya tahun kemarin, disebut akan menjadi solusi untuk mengatasi genangan air dan gundukan pasir yang menutupi jalan ketika hujan di Pertigaan Jasmigo Wangurer, namun nyatanya hingga outlet tersebut selesai, tidak ada yang berubah,” tuturnya.
Ia mengatakan pembangunan outlet itu pada tahun kemarin banyak mengorbankan kepentingan masyarakat, mulai dari kemacetan panjang hingga mati air disebagian wilayah Bitung.
“Namun ketika selesai, justru tak ada manfaatnya. Ini kan jelas seperti prank, sudah diberi harapan namun nyatanya hanya PHP,” tegas dia.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas PUPR Bitung, Rudy Theno ketika dikonfirmasi mengatakan, memang outlet di Pertigaan Jasmigo Wangurer tersebut dibangun oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XV Sulut dan Gorontalo.
“Dan saat ini sesuai hasil koordinasi pembangunannya masih terus dikebut, sehingga outlet tersebut memang belum dibuka,” ujarnya.
Ia menjelaskan yang digenjot saat ini adalah jalur buangan air dan pembangunannya dimulai dari pantai, sehingga outlet di pertigaan tersebut untuk sementara ditutup agar tidak mengganggu pekerjaan.
“Jika nanti buangannya sudah selesai secara keseluruhan, baru outlet tersebut akan dibuka, sehingga dipastikan tidak ada lagi genangan air dan gundukan pasir ketika hujan,” tandasnya. (DRP)