JAKARTA – Hari ini 2 Maret 2022, merupakan tanggal di mana pertama kali Covid-19 melanda.
Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pertama kali mengumumkan, ada dua pasien dalam kasus pertama Covid-19 di Tanah Air.
Yakni seorang perempuan berusia 31 tahun bernama Sita Tyasutami (pasien 1) dan ibunya yang berusia 64 tahun Maria Darmaningsih (pasien 2). Kedua pasien tersebut merupakan warga Depok, Jawa Barat.
Sosok Pasien 01 Virus Corona atau Covid-19 Indonesia, Sita Tyasutami, Menceritakan kisah inspiratif kala melalui masa sulit di awal Pandemi Covid-19 yang kini sudah 2 tahun bergelut di Indonesia.
Hujatan hingga perasaan campur aduk dirasakan Sita Tyasutami untuk beberapa waktu setelah ia dinyatakan positif Covid-19 dan menjadi pasien 01 di Indonesia.
Sita Tyasutami juga Tepis Tudingan Miring bahwa dirinya menghilang setelah sembuh dari Covid-19.
Sebelumnya, Sita Tyasutami merupakan pasien 01 Covid-19 di Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com, pada Senin (02/03/2020) silam, Presiden Joko Widodo mengumumkan pasien 01 dan 01 di Istana Kepresidenan.
Pada saat itu Sita Tyasutami mengalami semua gejala virus corona.
Demam tinggi, batuk kering non stop, mual, muntah, diare, nafas pendek, vertigo, menggigil.
“Lengkap diagnosanya bronchopneumonia,” kata dia.
Sudah ke klinik dapat antibiotik beberapa hari setelah sakit.
Antibiotik habis namun masih sakit.
Lalu tes darah di rumah sakit dapat obat lagi untuk viral infection.
“Tapi masih demam terus dan akhirnya masuk RS dirawat baru 27 Februari 2020,” kata dia.
Akan tetapi saat dibawa ke rumah sakit di Jakarta, ia tidak langsung didiagnosis positif Covid-19.
Begitu pun dengan ibunya, Maria Darmaningsih, yang menjadi pasien 02.
Saat keduanya menanti di kamar rumah sakit yang terpisah dan menanti hasil tes virus corona, Presiden Joko Widodo membuat pengumuman mengejutkan.
Jokowi juga mengungkapkan keduanya sedang dirawat di rumah sakit Jakarta.
Pengumuman itu sekaligus menjadi penanda bahwa virus corona telah masuk Indonesia.
Tyasutami dan ibunya tidak percaya saat presiden mengumumkan hal itu.
Mulai dari profil mereka, umur, gejala, dan riwayat kontak.
Akan tetapi Jokowi tidak menyebut nama pasien, dan menggantinya dengan angka yakni pasien 01 dan 02.
Tyasutami lalu bertanya ke perawat, apakah rumah sakit merawat pasien virus corona lainnya.
Perawat menjawab, “Tidak.”
“Saya bingung, saya marah, saya sedih,” kata Tyasutami kepada BBC.
“Saya tidak tahu harus berbuat apa karena itu semua di media.”
Sebelum diagnosis, Tyasutami menjalani hari-harinya sebagai penari profesional, manajer seni pertunjukan, saudara perempuan, anak perempuan, dan seorang teman.
Namun setelah diagnosis, identitasnya direduksi menjadi hanya dua kata: pasien 01.
Catatan medisnya bocor, rincian kasusnya salah dilaporkan, dan gosip marak beredar secara online.*