Terseret Ombak Besar, Remaja Wasian Hilang di Pantai Pall Likupang

oleh -792 Dilihat
Anggota Basarnas Manado saat bersiap melakukan pencarian korban tenggelam di Pantai Pall, Likupang.

MINUT – Ombak besar di Kawasan wisata Pantai Pall Kembali memakan korban. Yonathan Rumimpunu (korban), warga Desa Wasian, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara (Minut) diseret ombak besar saat asyik berenang di kawasan pantai yang jadi tujuan wisata di Desa Marinsow, Likupang, Minggu (6/2/2002) sekira pukul 17:00 Wita.

Diketahui, sejumlah remaja dari Desa Wasian sedang berlibur ke Pantai Pall menjelang sore sekira pukul 15:00 Wita. Yonathan adalah salah satu dari remaja Desa Wasian yang ikut belibur ke Pantai Pall. Saat sedang asyik berenang sendirian di pantai, ombak besar datang menerjang dan menggulung tubuh Yonathan. Sekira 15 menit, tubuh Yonathan tak kelihatan. Teman-temannya berusaha mencari tubuh korban sampai ke pesisir pantai, namun tak ditemukan. Akhirnya, teman-teman korban melaporkan ke penjaga pantai jika ada korban yang terseret ombak besar.

Sementara,  Basarnas Manado yang menerima laporan adanya orang hilang terseret ombak, langsung bergerak memulai pencarian. Pos SAR Likupang saat menerima informasi ini sekira pukul 17:30 Wita,  langsung bergerak ke lokasi dengan membawa perahu karet. Tim Basarnas dan masyarakat setempat bersama keluarga korban mencari keberadaan hanya dengan melakukan penyisiran di pinggiran pantai menggunakan penerangan lampu senter. Tim Basarnas dibantu masyarakat bersama keluarga korban menyisir pinggiran pantai sampai jam 21.00, namun korban belum juga ditemukan.

Dengan belumnya ditemukan korban, kepala  Basarnas Manado, Suhri  Sinaga langsung memerintahkan personil di markas Basarnas Manado untuk membantu pencarian korban, Senin (7/2/2022). Sekira 10 personil SAR dikerahkan untuk mencari korban, yang difokuskan dengan penyelaman dan menggunakan alat baru AQUA EYE yang gunanya untuk pendeteksi korban di bawah air atau benda benda yang ada di dalam air. Alat ini seperti sonar atau radar yang jaraknya sampai 50 meter dari titik posisi alat dinyalakan. Alat ini akan memberikan tanda X apabila ada korban yang terdeteksi AQUA EYE.

“Hari ini sudah masuk hari kedua pencarian korban tenggelam. Saya berharap Pemerintah daerah, masyarakat setempat dan keluarga korban, agar bisa bekoordinasi yang baik dengan tim  SARyang di lapangan. Kami berharap, dengan menggunakan alat canggih AQUA EYE ini, bisa memaksimalkan pencarian dan mempercepat penemuan korban, hari ke 2 ini, kami akan fokuskan dengan penyelaman di sekitar lokasi kejadian, dengan menerjunkan 4 penyelam dari Basarnas Manado,” ucap Suhri Sinaga.

(Ria)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.