TOMOHON-Berbagai elemen pemerintah, aparat penegak hukum, maupun kelompok masyarakat hadir memberikan solusi maupun dukungan terhadap karyawan RSU GMIM Bethesda Tomohon.
Kisruh pengelolaan RSU GMIM Bethesda Tomohon dibawah Yayasan Medika GMIM beberapa pekan terakhir ini, justru mendatangkan gelombang dukungan terhadap upaya karyawan RSU GMIM Bethesda Tomohon.
Terlihat saat dialog terbuka yang diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat Federasi SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) RSU GMIM Bethesda Tomohon, dihadiri oleh Forkopimda maupun perwakilan di lingkup Kota Tomohon.
Di antaranya, Danramil 1302-06/Tomohon Kapten Inf Juris Sahese, Kapolres diwakili Kapolsek Tomohon Tengah Kompol La Daena, perwakilan Kajari Tomohon, Sekretaris Disnaker Tomohon Mareyke Manengkey SPd, serta LSM dan tokoh-tokoh masyarakat.
Begitu juga dukungan langsung dari Konfederasi SBSI Sulawesi Utara dan DPC Federasi SBSI Kota Tomohon.
Yang menarik dalam dialog terbuka tersebut, karyawan mengundang mantan Direktur RSU GMIM Bethesda Tomohon dr Ramon Amiman yang adalah purnawirawan Polri tersebut.
Hanya saja hingga berakhirnya acara, baik itu direksi yang baru, Yayasan Medika GMIM, maupun pihak Pembina Yayasan tak kunjung hadir.
Ketua PK FSBSI RSU GMIM Bethesda Tomohon Franny Walangitan SH mengakui bahwa dirinya bersama seluruh anggota yang adalah karyawan RSU GMIM Bethesda Tomohon, sangat bersyukur dengan berbagai solusi konstruktif sesuai kaidah-kaidah hukum yang diberikan peserta dialog terbuka kali ini.
“Dengan harapan, solusi-solusi tersebut akan memantapkan upaya-upaya karyawan demi tuntasnya kisruh pengelolaan RSU GMIM Bethesda Tomohon akibat dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pihak Yayasan maupun Pembina Yayasan,” tandas Walangitan.
(vhp)