Ada 9 Kali Gempa Susulan, 1 Gereja dan 2 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa

oleh -481 Dilihat

TALAUD – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sedikitnya ada sembilan gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 6,1 di wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, magnitudo terbesar dari gempa susulan atau aftershock yang terjadi berkekuatan 4,5 magnitudo.

“Hingga pukul 11.30 WIB hasil monitoring menunjukkan adanya sembilan aktivitas gempa bumi susulan, dengan magnitudo terbesar 4,5,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers, Sabtu (22/1/2022). melansir dari kompas.com

Pusat gempa terletak di luat pada jarak 34 km arah selatan Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud pada kedalaman 37 km. Gempa hari ini yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat deformasi lempeng laut Maluku dan tidak berpotensi tsunami. “Gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar atau oblique thrust,” ujar Dwikorita.

Baca juga:  Politisi PDIP Anita Mamesah Kawal Aspirasi Pendidikan Terjangkau di Sekolah Swasta

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengungkapkan, gempa Talaud Sulawesi Utara yang terjadi ini bukanlah gempa megathrust.

Hal tersebut berdasarkan parameter gempa dan lokasi episenternya.

“Seperti tadi disampaikan kalau melihat parameter gempa dan lokasi episenter itu bukan berada di posisi megathrust. Tapi akibat adanya deformasi kerak dangkal di lempeng Maluku,” jelasnya.

Ia menambahkan, wilayah Indonesia memang rawan akan terjadinya gempa bumi, sehingga masyarakat harus selalu waspada dan memahami mitigasi gempa bumi dengan benar, termasuk bangunan yang tahan gempa. Dampak guncangan gempa Talaud dirasakan di Melonguane, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas III-IV MMI.

Baca juga:  Lepas Sambut Dandim 1302/Minahasa, Wali Kota Caroll Senduk: Sinergi Pemkot dan TNI untuk Rakyat Tomohon Aman dan Sejahtera

Sejauh ini, gempa Talaud telah menyebabkan kerusakan ringan dari dua rumah warga dan sebuah gereja.

Bambang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ungkap Bambang.*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.