MANADO – Ribuan Bunga Tabebuya atau ‘Bunga Sakura Brasil’ disiapkan Pemkot Manado guna mengganti pohon penedu di Manado.
Hal ini karena sejumlah pohon peneduh yang ada di ruas jalan utama di Manado sudah berusia tua dan rentan roboh.
Keberadaan pohon peneduh saat ini juga dinilai membahayakan pengguna jalan jika cuaca ekstrem melanda Manado.
“Pemkot Manado akan mengganti pohon peneduh yang dipangkas karena sudah merusak trotoar dan badan jalan dengan Bunga Tabebuya,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado, Franky Porawouw.
Franky mengatakan, pengadaan Bunga Tabebuya telah dianggarkan di APBD Kota Manado Tahun 2022.
“Sekira 1.000 Bunga Tabebuya akan ditanam untuk mempercantik trotoar dan sejumlah ruas jalan utama di Kota Manado,” ujar Franky.
Ia menambahkan, dipilihnya Bunga Tabebuya karena selain memperindah kota juga memiliki banyak fungsi untuk masyarakat.
“Tabebuya adalah jenis bunga namun bisa tumbuh tinggi seperti pohon. Selain bunganya sangat bagus, juga tidak merusak fasilitas umum,” ungkapnya.
Franky juga mengatakan, saat ini sudah ada belasan Bunga Tabebuya yang ditanam di Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Komplek Pusat Kota Pasar 45 Manado.
“Langkah awal, kami melakukan pengadaan ratusan Bunga Tabebuya dari Surabaya. Jika dana masih kurang, nanti kembali dianggarkan di APBD Perubahan,” pungkasnya.
Tabebuya merupakan jenis bunga yang sempat menghebohkan warganet usai muncul di Kota Surabaya. Tanaman dengan nama Latin Handroanthus chrysotrichus ini merupakan tumbuhan yang berasal dari Brazil.
Tabebuya mempunyai ketahanan hidup yang sangat tinggi dan mampu beradaptasi dalam segala kondisi.
Selain memperindah tata kota, pohon tabebuya juga mampu membersihkan udara dari polutan yang berbahaya.
Bentuk tanaman yang dijuluki pohon sakura tropis yang eye catching ini juga menjadi salah satu alasan mengapa pohon ini sangat cocok ditanam di tengah kota.*