TOMOHON-Sopir mikrolet Kota Tomohon berharap pemerintah daerah dapat menyesuaikan tarif angkutan dalam kota.
Pilem Lengkong, sopir Angkot Pinaras, mengatakan pendapatan mereka tidak sebanding dengan biaya operasional harian.
Ditambah lagi jumlah penumpang sudah berkurang dan harga bahan bakar minyak telah alami kenaikan peralihan ke jenis pertalite.
“Kami mohon pemerintah dapat memperhatikan nasib para sopir Angkot, terlebih dalam situasi pandemi sekarang ini,” tutur Lengkong bersama sejumlah sopir yang sedang mangkal di Terminal Beriman Wilken.
Diakuinya, saat ini untuk Jurusan Pinaras berlaku tarif Rp6000 dewasa dan Rp5000 untuk pelajar. Sama halnya dengan tarif Jurusan Pangolombian. Sedangkan ke arah Kakaskasen tarif Rp4000 dewasa dan Rp3000 pelajar.
Kepala Dinas Perhubungan Daerah Kota Tomohon Ronald JF Kalesaran SE ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa belum ada kebijakan kenaikan tarif.
“Jika sudah ada keputusan soal penyesuaian tarif dari stakeholder Perhubungan Darat di tingkat Provinsi Sulut maupun Pemkot Tomohon, pastinya akan disosialisasikan kepada sopir angkutan kota,” kunci Kalesaran, sembari mengingatkan para sopir agar tidak menaikkan tarif Angkot secara sepihak.
(vhp)