SEBAGAI seorang penyintas Covid-19, Moris sangat merasakan derita menjadi pasien Covid-19. Hal ini diutarakan Moris kepada penulis beberapa waktu lalu.
“Bulan Agustus lalu, kami sekeluarga terpapar Covid-19. Apalagi pada saat terpapar Covid-19 waktu itu, kami sekeluarga belum satupun yang di vaksin. Sakit yang saya derita, lebih menyakitkan saat melihat anak dan istri terjangkit Covid-19 dari saya,” ucap Moris mengisahkan pengalamannya saat terpapar Covid-19.
“Saya tak bisa kerja, karena sakit ini mempengaruhi kondisi badan. Sakit Kepala, Demam, persendian terasa sakit dan ngilu, pokoknya tak mampu untuk beraktifitas.”
“Waktu itu saya berpikir, bagaimana jika sekeluarga terpapar Covid-19, seperti keadaan saya saat ini. Apalagi jika kepala keluarga sebagai pencari nafkah dalam keluarga ikut terpapar juga. Bagaimana untuk makan dan kehidupan keseharian mereka saat menjalani masa karantina?” kenang Moris dengan raut wajah penuh rasa iba.
Perasaan iba ini terus dibawa Moris hingga akhirnya mereka sekeluarga dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19 setelah menjalani beberapa kali tes Swab.
Setelah benar-benar sembuh, Moris teringat akan kondisi ekonominya saat terpapar Covid-19. Dia pun tergerak hati dan memutuskan untuk membantu masyarakat yang terpapar dan terdampak Covid-19, dengan menjadi relawan Covid-19 dan membantu menyalurkan bantuan sembako ke warga yang terdampak Covid-19, sambil memberikan imbauan dan sosialisasi terkait Protokol Kesehatan dan rasa sakit jika terpapar Covid-19.
“Saya ikut membantu menyalurkan bantuan sembako yang disediakan oleh salah seorang pejabat di pusat. Hal ini saya lakukan karena teringat waktu kami sekeluarga terpapar Covid-19, dan saya tak bisa kerja. Untunglah ada bantuan bahan makanan yang disalurkan pemerintah wilayah kami, sehingga bisa meringankan beban saya sebagai kepala keluarga,” kisah Moris.
Bantuan yang diberikan oleh sang pejabat ini, berjalan rutin setiap beberapa bulan.
“Saat ini saya sedang menyalurkan bantuan kemanusiaan dari DR Jerry Sambuaga. Beliau begitu tersentuh melihat derita masyarakat akibat pandemi yang masih terus berlangsung. Keprihatinan ini ditunjukkan beliau dengan menyediakan bantuan makanan yang langsung dibagikan ke masyarakat,” papar Moris.
Bantuan yang disalurkan berupa beras, ikan kaleng, minyak goreng, mie instan dan telur. Dalam paket bantuan juga disertakan masker dan hand sanitizer.
“Memang jumlahnya tak banyak, namun cukuplah untuk membantu meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini. Dan sampai saat ini, saya terus membagikan bantuan ke masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara, sambil memberikan imbauan terkait prokes 5M,” jelas Moris sembari berharap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu.
(Budi)
