BITUNG – Data kerusakan pasca gempa magnitudo 7,5 yang guncang Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12) Pukul 12.20 waktu setempat, dilaporkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Guncangan gempa M7,4 juga dirasakan masyarakat Kota Makassar dan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Selayar, terdapat kerusakan Gedung sekolah namun pihak BPBD masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.
Diketahui, parameter gempa berada pada 112 km barat laut Kota Larantuka, NTT, dengan kedalaman 10 km.
Laporan terkini pada pukul 11.28 WIB, guncangan kuat dirasakan warga Flores Timur, warga panik hingga berhamburan keluar rumah.
Selain di Flores Timur, guncangan kuat juga dirasakan warga Sikka, Lembata dam Manggarai, Kondisi masyarakat di Lembata sempat panik meskipun kondisi saat ini sudah kondusif.
Sementara itu, BMKG masih mengeluarkan potensi tsunami berdasarkan pemodelan di beberapa wilayah NTT, yaitu Flores Timur, bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.
Status peringatan adalah ‘Waspada’ yang merujuk pada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang berada pada status ini diharapkan untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
BMKG menginformasikan estimasi tiba tsunami dengan waktu berbeda pada wilayah-wilayah tersebut.
Berdasarkan pengamatan muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG), tsunami minor terdeteksi di Marapokot dan Reo dengan ketinggian 7 cm.
Sebelumnya, BMKG juga telah merilis bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
Di samping itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.
Parameter lain dengan skala MMI atau modified mercally intensity, BMKG merilis guncangan gempa bumi dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI, sedangkan Tambolaka, Waikabubak dan Waingapu III MMI.
Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum M5,6.*