BITUNG – Isu penculikan anak di Asabri, Minahasa Utara yang viral di media sosial dibantah keras Kapolres Minut, AKBP Bambang Yudi Wibowo.
“Itu hoax,” katanya dilansir dari tribunmanado.co.id Senin (6/12/2021).
Ia mengungkapkan, hasil penelusuran aparat, ada dua orang yakni wanita berinisial ET (30) dan pria FL (61) hendak menuju ke tempat pijat di sekitar Asabri.
Mereka menaiki mobil, Tiba tiba ET keluar, FL mengejar dan terjadilah tarik menarik. Kemudian warga melerai.
Ternyata ET alami depresi, Keluarga perempuan itu juga mengiyakan. H, ayah dari ET menjemput anaknya, Sang anak sering berhalusinasi dan mengaku hendak dibunuh.
“Jadi tak ada penculikan anak,” ungkapnya.
Isu penculikan anak di Perum Asabri, Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membuat jagad medsos heboh.
Namun isu tersebut pun dibantah keras oleh warga Asabri.
Erik, seorang tukang ojek yang mengaku melihat kejadian tersebut membeber kejadian sebenarnya.
Saat itu ada seorang wanita yang setahunya bukan warga setempat melintas depan jalan. Kemudian muncul seorang pria tua.
“Pria ini yang mengaku suami si wanita mengajak si wanita naik mobil, tapi si wanita menolak. Ia katakan akan dibunuh,” ujar dia.
Tarik menarik terjadi antara si pria dan si wanita. Melihat hal itu, warga sekitar berinisiatif melerai. Dalam sekejab, tempat itu dipenuhi warga.
“Kami melerai karena takut terjadi apa apa pada wanita itu. Kemudian mereka dibawa ke kantor hukum tua,” ucapnya.
Ia tak menyangka masalah itu berbuntut panjang. Tersebar di medsos jika itu penculikan anak.
“Aneh juga karena di sekitar sini tak ada anak anak,” ungkap dia.
Ia tak tahu apa permasalahan yang terjadi. Tapi yang pasti itu bukan penculikan anak.
Sejumlah warga yang ditemui menyayangkan peristiwa itu diplintir sebagai penculikan anak.
Mereka meminta aparat mengusut siapa yang menyebarkan isu penculikan anak tersebut.*
Isu Penculikan Anak di Minut, Kapolres Ungkap Cerita Sebenarnya
