Ricuh dan Anarkis, Musda KBPP Polri Sulut Dibatalkan

oleh -253 Dilihat

BITUNG – Ketua Umum PP KBPP Polri, Evita Nursanty memutuska untuk membatalkan Musyawarah Daerah (Musda) KBPP Polri Sulawesi Utara (Sulut) yang seharusnya diselenggarakan, Senin malam 29 November 2021.

Pembatalan acara itu lantaran terjadinya kericuhan dalam kegiatan tersebut.

“Setelah berkoordinasi dengan pembina yaitu Polda Sulut, Pimpinan Pusat KBPP Polri memutuskan untuk membatalkan Musda V KBPP Polri Sulut,” ujar Evita Nursanty, pada Selasa (30/11/2021).

Evita, terpaksa mengambil keputusan tersebut untuk menjaga marwah organisasi KBPP Polri dan Polda Sulut.

“Saya mencium aroma yang sarat kepentingan individu dan kelompok dengan menggerakkan aksi yang dilakukan sehingga menimbulkan kericuhan,” ungkapnya.

Awalnya kegiatan Musda yang mulai Senin (29/11/2021) pukul 15.00 Wita dengan agenda pembukaan berlangsung tertib.

Saat itu hadir Ketua Umum KBPP Polri memberi sambutan, dan Kapolda Sulut yang juga memberikan sambutan dan arahan sekaligus membuka Musda V KBPP Polri Sulut.

Namun suasana berbeda ketika Musda beranjak ke Paripurna I yang agendanya pengesahan kuorum, jadwal acara, tata tertib dan pemilihan presidium sidang.

Keributan pun mulai terjadi.

Belum lagi ketuk palu, sekelompok orang mulai mempersoalkan salah satu pasal di tata tertib (tatib) yang menetapkan kriteria untuk menjadi Ketua PD KBPP Polri.

“Saya memantau berlangsungnya penyelenggaraan Musda tersebut, yang menjurus ke anarkis seperti melempar gelas, memecahkan kaca meja, berteriak-teriak, dan lainnya,” jelas Evita.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pimpinan Pusat KBP maupun Polda Sulut untuk meredam situasi.

“Namun situasi tersebut makin memburuk. Dengan mempertimbangkan berbagai hal, saya selaku Ketua Umum KBPP Polri memutuskan membatalkan penyelenggaraan Musda V KBPP Polri PD Sulawesi Utara sampai nanti ada keputusan baru,” ucap Evita.

Evita pun mengaku sangat menyayangkan kejadian ini.

Ia berharap semua anggota dan pengurus KBPP Polri untuk menjaga marwah organisasi.

“Ke depan setiap anggota dan pengurus di dalam pengambilan keputusan, lebih mengedepankan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu maupun kelompok,” ujarnya.(GIW)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS
Baca juga:  Peran dan Dampak Media Sosial dalam Kampanye Politik: Antara Peluang dan Tantangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.