Pengaruh E-sports di Indonesia Bagi Kaum Muda

oleh -986 Dilihat
Isaura Abigail Mamesah

Oleh : Isaura Abigail Mamesah, Mahasiswa Universitas Negeri Manado, Fakultas Ekonomi

Olahraga elektronik (bahasa Inggris: electronic sports, e-sports, esports) merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak, umumnya antara para pemain profesional.

Aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan olahraga elektronik adalah aliran strategi waktu-nyata, perkelahian, tembak-menembak orang-pertama, dan arena pertarungan daring multipemain.

Turnamen seperti The International Dota 2 Championships, League of Legends World Championship, Battle.net World Championship Series, Evolution Championship Series, Intel Extreme Masters, menampilkan siaran langsung serta hadiah tunai pada para pemainnya.

E-Sport merupakan kegiatan adu ketangkasan antar individu atau kelompok yang tidak terbatas hanya pada kegiatan fisik dan dilakukan dengan menggunakan suatu alat elektronik.

Di Negara besar seperti China, USA, Eropa, perkembangan e-Sport sudah sangat berkembang bahkan mulai dijadikan cabang olahraga baru.

Di Indonesia e-Sport baru mulai berkembang, IeSPA adalah sebuah e-Sport Community yang baru saja diresmikan oleh MEMPORA.

Indonesia memiliki banyak anak bahakan kaum muda yang berbakat di bidang e-Sport, sehingga Pemerintah mendukung e-Sport untuk berkembang di Indonesia, dalam hal ini IeSPA melalui kemenpora dan FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) tetapi kurang adanya wadah yang dapat mendukung prestasi mereka.

Beberapa waktu lalu, e-Sport tidak dikenal oleh masyarakat luas, karena memang saat itu kebanyakan orang hanya bermain video game sebagai hiburan saja.

Namun, saat ini fenomena e-Sport berkembang pesat di Indonesia. Bahkan, sekarang e-Sport dijadikan sebagai salah satu cabang olahraga dan pekerjaan yang mulai banyak dilirik oleh masyarakat.

E-Sports adalah bidang olahraga yang menggunakan game online sebagai bidang kompetitif. Dewasa ini, fenomena E-Sports terus berkembang dan memancing perhatian dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga perusahaan-perusahaan besar.

Baca juga:  Pemkot Tomohon Maknai Hari Anak Sedunia Tahun 2024 

Di Indonesia sendiri memiliki banyak tim eSport professional yang telah banyak memenangkan pertandingan eSport baik di pertandingan tingkat Nasional dan International di bidang game yang berbeda-beda, seperti game DOTA2,PUBG mobile, CS GO, LOL, dan lainnya.

Berdasarkan hasil survey di internet banyak team professional di Indonesia yang menginginkan tempat latihan yang baik dan nyaman, serta community center agar bisa berbagi informasi dan bersosialisasi dengan tim lain.

E-Sports di Indonesia belakangan ini jadi salah satu trend yang digandrungi. Wajar saja, game online ini menyasar nyaris dari semua kalangan: Siswa/siswi sekolah, kuliah, umum, dan bahkan ada yang menjadi atlet profesional.

Salah satu contoh nyata adalah Bigetron Red Aliens. Tim eSports di cabang PUBG Mobile ini sukses mengukir prestasi dengan menjuarai turnamen PUBG Mobile SEA Season 2, Oktober 2020.

Atas pencapaian tersebut, mereka berhak untuk maju ke ajang yang lebih bergengsi: PUBG Mobile Global Championship Season Zero (PMGC Season Zero).

Sebuah ajang yang mempertemukan atlet-atlet eSports PUBG Mobile di seluruh dunia.

Bahkan pengurus besar (PB) E-sport Indonesia, melihat sudah banyak prestasi yang diraih Oleh Indonesia dalam bidang esport terutama didalamnya banyak kalangan muda yang bersaing dalam esport tersebut.

Maka Ambang Sunarwibowo, mengungkapkan bahwa eSport bisa menjadi basis yang dapat menguntungkan untuk perekonomian di Indonesia.

Bambang yakin eSport bisa menjadi pemasukan baru yang menjanjikan di era teknologi 4.0.E-Sport adalah gaya baru untuk anak-anak muda sekarang dalam mencari penghasilan.

Dampaknya tidak hanya penghasilan tapi akan membuat perputaran perekonomian dunia maupun nasional,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (21/12/2020).

Baca juga:  Pemkot Tomohon Maknai Hari Anak Sedunia Tahun 2024 

Ikut di kejuaraan dunia macam Bigetron, memang menghasilkan pundi-pundi yang cukup wah. Untuk kejuaraan PUBG Mobile Global Championship Season Zero saja, penyelenggara menyediakan hadiah sebesar Rp 2 juta dolar atau setara Rp 29 miliar.

Untuk skala nasional, beberapa penyelenggara juga menyediakan nominal hadiah yang tak sedikit. Pada Agustus 2020, berkaca pada penyelenggaraan Piala Menpora eSports 2020, juara pertama yang direngkuh Binus University mendapatkan hadiah Rp50 juta.

Banyak anak di kalangan muda atau anak dibawah bawah umur yang sudah berprestasi membanggakan kedua orang tuanya melalui e-Sport.

Melalui e-Sport itu, mereka pun sudah mendapat pekerjaan tetap sebagai professional player di suatu tim yang di belanya. Bayangkan, seorang anak di bawah usia 17 tahun sudah mempunyai pekerjaan tetap, dengan gaji yang sudah bisa menyaingi gaji di pekerjaan lain.

E-Sport membuktikan bahwa cara pandang kalangan muda untuk mencari penghasilan tidak melulu harus dengan cara bekerja di kantoran. Dengan menjadi gamers secara profesional, pundi-pundi pemasukan juga akan mengalir dengan sendirinya.

Karena itu, PB eSport ini adalah wadah untuk anak-anak muda ini menjadi gamers yang potensial dan profesional. Jika sudah begitu, mereka juga akan menikmati hasilnya.

Sehingga pengaruh Esport di Indonesia bagi kalangan muda saat ini sangat menguntungkan bagi mereka maupun untuk Negara saat ini.

Sehingga pemerintah siap untuk mewadahi, menaungi kalangan muda, untuk mengeluarkan potensi terbaiknya. Pemerintah yakin anak-anak muda di Indonesia ini punya kemampuan yang luar biasa.(***)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.