MANADO – Longsor yang terjadi Senin (8/11/2021) kemarin di lokasi tambang emas ilegal di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara menyisahkan rasa trauma yang mendalam bagi sembilan penambang yang tertimbun.
Pasalnya mereka dipaksa harus bertahan hidup di kedalaman 80 meter dalam perut bumi selama lima jam sebelum akhirnya diselamatkan.
Dalam kesaksiannya Amran Mangare salah satu penambang mengatakan ketika longsor terjadi, ia hanya bisa pasrah dan berdiam diri untuk menghemat oksigen.
“Saat itu saya hanya terpikir untuk berdoa dan menyerahkan nasib saya pada sang pencipta,” jelas dia.
Ia pun mengatakan saat longsor terjadi, dirinya baru saja mengantarkan tiga orang di kedalaman 80 meter untuk menambang.
“Namun ketika saya akan kembali keatas, jalan sudah tertimbun longsor. Saya sempat berusaha untuk menari tali penahan, namun sudah tak bergerak karena tertahan longsor,” tandasnya.
Berkomunikasi Melalui Selang
Proses evakuasi ke sembilan penambang itu berjalan dengan dramatis dan berlangsung selama lima jam.
Kapolsek Dumoga Utara, Iptu I Ketut Wiyasa mengatakan untuk mengetahui kondisi kesembilan penambang, tim evakuasi hanya mengandalkan selang untuk berkomunikasi.
“Tim menancapkan selang ke lubang yang tertimbun longsor, kemudian mencoba mencari tahu apa para penambang masih hidup,” jelasnya.
Ia menambahkan proses evakuasi dilakukan dengan pelan dan sangat hati-hati agar tidak menyebabkan longsor susulan dan membahayakan keselamatan para penambang. (GIW)