Mengetahui Bagaimana Dampak Sampah bagi Lingkungan

oleh -590 Dilihat
Israella Sambuaga

Oleh : Israella Sambuaga, Mahasiswa Universitas Negeri Manado, Fakultas Ekonomi

SEIRING berkembangnya teknologi dan zaman, sampah masih menjadi masalah utama yang bagi tiap negara.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan produksi sampah 6,84 juta ton/tahunnya, dimana ini dikatakan masih dalam angka yang tinggi, sehingga Indonesia merupakan satu dari beberapa negara yang kurang efektif dalam mengatasinya.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam.

Sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.

Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Dampak Sampah Bagi Masyarakat

*Terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat, kecoa, dan tikus yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai berikut:

  • Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
  • Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
  • Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit/tinea).
  • Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
  • Gangguan endokrin, yang dapat menyebabkan kanker, cacat lahir, penekanan sistem kekebalan tubuh dan masalah perkembangan pada anak.
    Terhadap Lingkungan
  1. Dampak terhadap ekosistem perairan
Baca juga:  Pemkot Tomohon Maknai Hari Anak Sedunia Tahun 2024 

Sampah yang dibuang sembarangan ke berbagai tempat dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Pada satu sisi sampah organik ini juga dianggap dapat mengurangi kadar oksigen ke dalam lingkungan perairan, sedangkan sampah anorganik dapat mengurangi sinar matahari yangmasuk ke dalam lingkungan perairan, sehingga mengakibatkan proses esensial dalam ekosistem seperti fotosintesis akan menjadi terganggu.

Sampah organik dan anorganik membuat air menjadi keruh dan mengurangi organisma yang hidup di dalamnya, sehingga populasi hewan kecil-kecil akan terganggu.

Rembesan cairan yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan tercemari. Berbagai makhluk hidup seperti ikan dipastikan akan mati sehingga beberapa spesies ikan akan musnah sehingga akan mengubah kondisi ekosistem perairan secara biologis.

Penguraian sampah yang dibuang secara langsung ke dalam air atau sungai akan tercipta asam organik dan gas cair organik, seperti misalnya metana, selain menimbulkan gas yang berbau, gas ini dengan konsentrasi yang tinggi akan menimbulkan peledakan.

  1. Dampak terhadap ekosistem daratan

Sampah yang dibuang secara langsung dalam ekosistem darat akan mengundang organisme tertentu menimbulkan perkembangbiakan seperti tikus, kecoa, lalat, dan lain sebagainya.

Perkembangbiakan serangga atau hewan tersebut dapat meningkat tajam.

  1. Dampak Terhadap Udara

Sampah yang dibuang sembarangan juga bisa mulai mengeluarkan gas metana. Menurut Administrasi Informasi Energi (Energy Information Administration), gas-gas tersebut merupakan gas yang dapat merusak lapisan ozon bumi dan berkontribusi terhadap perubahan iklim atau pemanasan global yang signifikan

Baca juga:  Pemkot Tomohon Maknai Hari Anak Sedunia Tahun 2024 

Dampak Lingkungan dari Tempat Pembuangan Akhir. Seiring dengan metana, tempat pembuangan sampah juga menghasilkan karbon dioksida dan uap air, dan sejumlah kecil oksigen, nitrogen, hidrogen, dan non metana senyawa organik. Gas-gas ini juga dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim dan menciptakan kabut asap jika dibiarkan terus berlanjut.

*Terhadap Sosial dan Ekonomi

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.

Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.

Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit)dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).

Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase dan lain-lain.

Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan.

Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.