TAHUNA -Ketakutan warga Sangihe terkait kehadiran PT Tambang Mas Sangihe (TMS) terhadap ancaman kerusakan lingkungan akibat aktifitas tambang bukan isapan jempol. Pasalnya, aktifitas awal yang mulai dilakukan dalam tahap eksploitasi PT TMS yang mulai dilakukan di seputaran Kampung Bowone Kecamatan Tabukan Selatan Tengah mulai mengancam keselamatan warga yang ada.
Sekretaris GAMKI Kabupaten Sangihe, Jan Rafles Takasiaheng ketika ditemui awak media menyatakan bahwa sesuai dengan laporan warga Kampung Bowone, salah satu kebutuhan pokok penting masyarakat yang ada sejak dimulainya aktifitas awal persiapan eksploitasi PT TMS adalah hilangnya keberadaan air bersih.
“Keberadaan air bersih untuk kepentingan masyarakat Kampung Bowone hilang atau tidak mengalir lagi sejak aktifitas awal PT TMS dalam persiapan eksploitasi”, ujar Takasihaeng.
Lebih lanjut aktifis Pemuda Sangihe ini menyatakan, bahwa jaminan tidak adanya kerusakan lingkungan dari PT TMS ketika eksploitasi akan dilakukan adalah pembohongan demi memuluskan langkah mereka untuk meraup keuntungan mereka.
“Ini baru dampak awal yang disebabkan oleh aktifitas PT TMS. Dan kalau hal ini terus dibiarkan maka kerusakan dan dampak lainnya akan terus dirasakan masyarakat Kampung Bowone dan sekitarnya. Olehnya, kami meminta Pemerintah Pusat segera membatalkan ijin eksploitasi PT TMS di Sangihe. Jangan rusak pulau kami untuk kepentingan mafia pertambangan”, imbuh Takasiaheng sambil menyatakan alam pulau kami butuh dijaga bukan dirusak.
(sam)