Oleh: Virginia Natalia Brigita Kowaas, Mahasiswa Universitas Negeri Manado, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Semester I
REMAJA merupakan masa perkembangan serta peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa yang mencakup perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial. Perkembangan yang terjadi di luar dan dalam diri pada remaja menimbulkan pengaruh terhadap sikap, kesehatan, perilaku, serta kepribadian remaja.
Remaja juga mengalami perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitive, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, takut, cemas, cemburu dan murung). Sedangkan Perkembangan emosi pada remaja akhir akan relative stabil karena kematangan emosi dicapai pada akhir remaja awal, selain itu remaja menilai sesuatu secara kristis sebelum bereaksi secara emsional.
Para ahli berpendapat bahwa psikologi remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa. Usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah ikatan orang-orang yang lebih tua, melainkan dalam tingkatan yang sama sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Pengaruh faktor lingkungan terhadap Perkembangan intelektual meliputi dua unsur yang sangat penting peranannya dalam memengaruhi perkembangan intelektual remaja, yaitu keluarga dan sekolah.
Perkembangan intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.
Adapun Ciri ciri khusus pada Remaja seperti Pertumbuhan fisik yang cepat, emosi tidak stabil, cara berpikirnya bersifat kausalitas, dan terikat erat dengan kelompoknya.