Akhiri Hidup, Perangkat Kampung Gunung Nekat Gantung Diri

oleh -607 Dilihat
Kapolsek Tabukan Tengah AKP Jopy Hehakaya Ketika berada di Rumah korban gantung diri.

TAHUNA -Salah satu Perangkat Kampung Gunung Kecamatan Tabukan Tengah, Oldikson Lumondo (29) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kediamannya, Selasa (22/06/2021) sekira pukul 05.30 Wita.

Informasi yang berhasil dirangkum awak media menyebutkan, korban pertama kali ditemukan ibunya Esther Dumingan (55) warga Kampung Gunung, selaku saksi menyatakan bahwa pada Senin (21/06/2021) sekira Pukul 21.00 WITA, Korban mengatakan bahwa korban ingin tidur ( hendak beristirahat tidur) setelah kembali dari Tahuna menjenguk orang sakit. Saat itu saksi sudah berada di dalam kamar tidur.

“Pada hari Selasa tanggal 22 Juni 2021 sekira Pukul 05.15 WITA, Saksi Bangun dari tidur dan melihat korban tidak berada di dalam kamarnya sehingga saksi keluar dari rumah mencari korban di beberapa rumah tetangga namun tidak ditemukan. Pukul 05.30 WITA, saat saksi hendak berniat mengambil pakaian kotor di dalam kamar depan, posisi pintu saat itu tertutup dan ketika saksi membuka pintu terkejut melihat korban suda tergantung dengan seutas tali nilon yang diikat pada balok Plafon kamar dan ujung tali masih terjerat pada bagian pangkal leher korban sehingga saksi histeri berteriak meminta tolong”, jelas Ibu korban sambil menyatakan bahwa dirinya tidak menduga kalau korban tidur di kamar tersebut. Setahu dirinya korban biasanya tidur di kamarnya di bagian belakang bersebelahan dengan kamar saksi.

Baca juga:  Tersangka Pencurian di Laundry Diciduk Tim Resmob Polres Sangihe

Peristiwa ini sendiri membuat warga gempar dan berdatangan ke rumah korban. Kapolsek Tabukan Tengah AKP Jopy Hehakaya membenarkan adanya peristiwa ini.

“Benar telah terjadi kasus gantung diri”, jelas Hehakaya.
Tindaklanjut kepolisian lanjut Hehakaya Pada hari Selasa (22/06/2021) sekira Pukul 09.05 WITA, dilakukan tindakan dokter dari Puskesmas Kuma untuk melakukan Pemeriksaan awal bagian luar.

“Tampak darah di lantai kamar, pendarahan telinga kiri/kanan, kaku mayat, mata ronga tiba putih, pendarahan hidung, lendir, lidah tergigit, tampak bekas jejah di leher bagian depan sampai pangkal leher belakang setinggi/lingkar -+ 39 cm, luka gores bagian leher depan, lebam mayat belakang dan pada bagian alat vital terdapat bau pesing/kencing, urine, veses/tai, pada kaki kiri/kanan terdapat bercak darah dan jari kaki/tangan kaku”, imbuh Hehakaya sambil menyatakan bahwa pihak keluarga melalui sang istri Susanty Samade (31) menolak untuk dilakukan outopsi mayat.

Baca juga:  Terancam Bui 7 Tahun, Polres Sangihe Gelar Rekonstruksi Kasus Pencurian di Pasar Towo’e

(sam)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.