JAKARTA – Gelandang Denmark Christian Eriksen kolaps dalam laga Euro 2020 antara Denmark vs Finlandia.
Kondisinya sudah stabil setelah mendapat perawatan CPR (cardio pulmonary resuscitation)
Eriksen, mendadak kehilangan kesadaran dan kolaps. Pemain Inter Milan tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit.
Acungan jempol patut ditujukan pada seluruh pihak yang sigap menangani Christian Eriksen saat kolaps di lapangan.
Tim dokter Denmark pun buka suara terkait kondisi Christian Eriksen saat mereka bergegas ke arahnya.
Dikutip dari akun Twitter jurnalis Eurosport, Siavoush Fallahi, tim dokter Denmark menyatakan detak jantung Christian Eriksen sempat menghilang beberapa saat.

Tim dokter sontak langsung melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa sang pemain.
Beruntung, pemain Inter Milan itu mampu bertahan dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah sadar.
“Kami dipanggil masuk ke lapangan ketika Eriksen jatuh,” ungkap tim dokter.
“Ketika kami datang, dia masih bernapas dan kami bisa merasakan detak jantungnya.”
“Namun tiba-tiba saja, kami tidak bisa merasakan itu (denyut jantungnya menghilang).”
“Kami melakukan segala hal untuk membuatnya tetap hidup dan dia berhasil melakukannya,” sambungnya.
Kisah heroik tak hanya dimiliki oleh tim dokter tim Dinamit.
Sosok Simon Kjaer pun tak kalah mengundang perhatian dalam insiden kolapsnya Eriksen.
Kjaer yang bertindak sebagai kapten tetap bersikap tenang dan tidak panik.
Ia bahkan memberikan pertolongan pertama pada Eriksen agar tak menelan lidahnya sendiri, sebagaimana dikutip dari BBC.

Pertolongan tersebut sangat berguna Eriksen sebelum tim dokter mengambil alih penanganan.
Kjaer pun berinisiatif memberi tahu rekan-rekannya untuk membentuk pagar hidup yang mengelilingi Eriksen.
Para pemain Denmark menuruti apa yang menjadi perintah sang kapten, meski dalam suasana hati yang berantakan.
Tak berhenti di situ, ia juga mencoba menenangkan kekasih Eriksen yang khawatir.
Kjaer mencoba memeluk sembari menenangkan kekasih Eriksen di sisi lapangan.
Kemungkinan penyebab :
Ahli elektrofisiologi dari Norfolk and Norwich Hospitals Trust, Dr Richard Till, mengatakan apa yang dialami Eriksen adalah langka dan penanganan dengan CPR yang cepat kemungkinan telah menyelamatkan nyawanya.
Menurutnya, henti jantung tidak sama dengan serangan jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pembuluh darah yang menuju jantung tersumbat, menyebabkan otot jantung mati sehingga jantung tidak berfungsi.
“Sangat mungkin bukan itu penyebabnya. Yang paling mungkin adalah dia punya kondisi bawaan yang belum ketahuan sampai sekarang,” katanya dikutip dari The Independent, Minggu 13 Juni 2021.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tangani Christian Eriksen saat Kolaps, Tim Dokter Denmark: Denyut Nadinya Sempat Hilang