Ini Penjelasan Ilmiah Kenapa Pesawat Tidak Bisa Melintas di Atas Ka’Bah Mekkah

oleh -467 Dilihat
Ka'bah

JAKARTA – Ka’bah adalah bangunan yang sangat penting dan memiliki sejarah yang panjang bagi umat muslim yang ada diseluruh dunia.

Pasalnya bangunan yang terletak tepat di tengah Masjidil Haram itu juga menjadi patokan umat Islam dalam beribadah.

Diketahui, Ka’bah yang terletak di kota Mekkah, di Saudi Arabia ini juga tak pernah sepi dikunjungi oleh umat muslim untuk melaksanakan ibadah umroh dan haji.

Bagi anda yang sudah pernah mengunjungi Baitullah ini, pernahkah anda melihat adanya pesawat melintas di atas Ka’bah?

Tentu jawabannya tidak pernah.

pesawat-lepas-landas
Foto : Ilustrasi pesawat

Memang pesawat tidak pernah dan tidak diperbolehkan melewati Ka’bah.

Dilansir dari @indozone.id, inilah jawabannya mengapa tak boleh ada penerbangan yang melintas di atas Ka’bah.

Sebelumnya pernah ada yang mengatakan bahwa di atas Ka’bah terdapat gelombang magnet yang

sangat besar sehingga pesawat tidak diperbolehkan melintas di atasnya.

Selain itu ada juga yang mengatakan jika di atas Kabah terdapat ruang hampa yang sangat misterius.

Namun ternyata semua jawaban itu salah.

Menurut seorang pilot Arab Saudi, hal itu dikarenakan posisi Kabah di Masjidil Haram dikelilingi oleh pegunungan.

Selain itu suara bising dari mesin pesawat dikhawatirkan akan menggangu jemaah yang sedang beribadah.

Sehingga pesawat dilarang melintas di atasnya.

Pilot itu juga menambahkan, di dalam pesawat tak semuanya orang muslim, non muslim juga ada di dalamnya.

Jika pesawat itu melintasi Masjidil Haram, otomatis melanggar peraturan, dimana disebut jika non

muslim dilarang memasuki wilayah Masjdil Haram.

Isi Dalam Ka’bah

masjidil-haram-dan-kabah-yang-sepi
Foto : Penampakan Ka’bah dari udara

Kabah merupakan bangunan yang sakral bagi umat Islam.

Kabah berada di tengah Masjidil Haram Mekkah.

Berjuta-juta umat muslim dari seluruh dunia mendatangi Kabah untuk menjalankan rukun Islam yakni menunaikan haji.

Selain saat musim haji, umat muslim juga mengelilingi Kabah saat ibadah umrah.

Ibadah mengelilingi Kabah sebanyak 7 kali putaran sebagaimana tertuang dalam ayat Alquran ini biasa disebut tawaf.

Mengapa umat Islam mengeliling Kabah?

“Hendaknya mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah),” (Surat Al-Hajj ayat 29). Itulah perintah yang ada dalam Alquran.

Dalam sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan di Peace TV, seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik mengapa umat Islam mengelilingi kabah saat haji dan umrah.

Adakah alasan ilmiah dan logisnya?

“Aku ingin mengetahui tentang Kabah. Maksudku, apa penjelasan secara kajian keilmuan dan logika pentingnya Kabah? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?,” tanya pria itu

Dr Zakir Naik yang merupakan seorang ulama India, penulis dan dai, ahli perbandingan agama yang kerap menyampaikan dakwah lewat debat dan ceramah di seluruh dunia menjawab pertanyaan pria tersebut.

Mengapa muslim mengelilingi Kabah. Apa pentingnya Kabah menurut kajian keilmuan dan logika? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Kabah?

Kabah adalah kiblat, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an:

“Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Kabah” (QS. Al Baqarah: 144)

Dalam bahasa Arab, kiblat. Jadi Kabah hanya sebagai arah.

Sebagai contoh, misalnya sekarang kita salat, beberapa menghadap selatan, ada yang menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang kamu ikuti?

“Jadi demi persatuan, kami menghadap pada satu arah yaitu Kabah. Jadi Ka’bah adalah kiblat kami. Tidak ada seorang muslim pun yang pernah menyembah Kabah,” jelasnya.

Ia mencontohkan pula, peta geografi dunia yang dibuat oleh seorang muslim bernama Al Idrisi pada tahun 1154 menggambar kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di bawah dan Kabah berada di tengah-tengah gambar peta tersebut.

Kemudian orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Kabah masih tetap berada di tengah-tengah.

“Jadi di bagian mana pun kamu berada di dunia, jika kamu berada di utara menghadap ke selatan, jika kamu berada di timur menghadap ke barat, jika kamu berada di barat menghadap ke timur, jika kamu di selatan menghadap ke utara. Semua muslim di dunia menghadap pada satu arah yaitu Kabah dan Kabah adalah kiblat,” terang Dr Zakir Naik.

Kenapa kami berjalan mengelilingi Kabah? Pada dasarnya adalah karena Nabi Muhammad SAW melakukan itu.

Kamu bertanya, apa alasan logisnya? Ini tidak disebutkan dalam Alquran dan hadis.

“Jika aku adalah orang yang berakal mau berpikir, kenapa kami berjalan mengelilinginya? Alasan yang bisa aku pikirkan adalah setiap lingkaran hanya punya satu titik tengah,” lanjutnya

Kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.

Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah tidak akan ada dua titik tengah.

Jika kita berjalan mengelilingi Kabah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu Tuhan.
Dan pernyataan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu ketika mencium Hajar Aswad yang ada di Ka’bah,

“Hajar aswad ini hanyalah batu yang tidak bisa memberikan kebaikan dan keburukan. Aku menciumnya karena melihat Nabi menciumnya.”

Jadi tidak ada muslim yang menyembah Kabah. Bahkan di zaman Nabi, ada sahabat yang melantunkan azan di atas Kabah.

Tidak ada orang yang menyembah sesuatu lalu berani berdiri di atasnya. Jadi Kabah adalah kiblat, hanya arah. Bukan disembah.

Apa isi di Dalam Kabah

Di Makkah, calon haji akan melihat langsung Kabah, yang merupakan Bait Suci atau tempat beribadah kepada Allah yang pertama kali didirikan di muka bumi.

Juga disebut dengan nama Baitullah (‘rumah Allah’).

Bentuk bangunan Kakbah mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Dimensi struktur bangunan Kabah lebih kurang berukuran 13,10 meter tinggi dengan sisi 11,03 meter kali 12,62 meter.

Pintu

Pada awalnya bangunan Ka’bah terdiri atas dua pintu serta letak pintu Ka’bah terletak di atas tanah, tidak seperti sekarang yang pintunya terletak agak tinggi.

Pada saat Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun dan belum diangkat menjadi rasul, dilakukan renovasi pada Ka’bah akibat bencana banjir.

Pada saat itu terjadi kekurangan biaya,[butuh rujukan] maka bangunan Kakbah dibuat hanya satu pintu.

Adapula bagiannya yang tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka’bah, yang dinamakan Hijir Ismail, yang diberi tanda setengah lingkaran pada salah satu sisi Kakbah.

Saat itu pintunya dibuat tinggi letaknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya, karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang dimuliakan oleh bangsa Arab saat itu.

Nabi Muhammad SAW pernah mengurungkan niatnya untuk merenovasi kembali Kakbah karena kaumnya baru saja masuk Islam, sebagaiman tertulis dalam sebuah hadits perkataannya: “Andaikata kaumku bukan baru saja meninggalkan kekafiran, akan aku turunkan pintu Ka’bah dan dibuat dua pintunya serta dimasukkan Hijir Ismail ke dalam Ka’bah”, sebagaimana fondasi yang dibangun oleh Nabi Ibrahim.

Ketika masa Abdullah bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan itu dibangun kembali menurut perkataan Nabi Muhammad SAW, yaitu di atas fondasi Nabi Ibrahim.

Renovasi

Namun ketika terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan penguasa daerah Syam (Suriah, Yordania dan Lebanon sekarang) dan Palestina, terjadi kebakaran pada Ka’bah akibat tembakan peluru pelontar (onager) yang dimiliki pasukan Syam.

Abdul Malik bin Marwan yang kemudian menjadi khalifah, melakukan renovasi kembali Kakbah berdasarkan bangunan pada masa Nabi Muhammad SAW dan bukan berdasarkan fondasi Nabi Ibrahim.

Ka’bah dalam sejarah selanjutnya beberapa kali mengalami kerusakan sebagai akibat dari peperangan dan karena umur bangunan.

Ketika masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid pada masa kekhalifahan Abbasiyyah, khalifah berencana untuk merenovasi kembali ka’bah sesuai fondasi Nabi Ibrahim dan yang diinginkan Nabi Muhammad SAW namun segera dicegah oleh salah seorang ulama terkemuka yakni Imam Malik karena dikhawatirkan nanti bangunan suci itu dijadikan ajang bongkar pasang para penguasa sesudah dia.

Sehingga bangunan Ka’bah tetap sesuai masa renovasi khalifah Abdul Malik bin Marwan sampai sekarang.

Isi Dalam Kabah

Selama ini kita sering melihat video Kabah dan Masjidil Haram.

Bagi yang pernah berhaji atau berumrah, bahkan telah melihat Kabah secara langsung.

Namun, bagaimana dalamnya Kabah tidak banyak yang tahu dan tidak sembarang orang bisa memasukinya.

Arab Saudi memiliki agenda rutin -konon setahun dua kali- untuk membersihkan dan merapikan bagian dalam Kabah.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz langsung memimpin acara tersebut didampingi oleh Imam Masjidil Haram, Syaikh Abdurrahman As Sudais.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Terungkap Alasan Kenapa Pesawat Tidak Bisa Melintas di Atas Ka’Bah di Kota Mekkah

https://bangka.tribunnews.com/2021/03/26/terungkap-alasan-kenapa-pesawat-tidak-bisa-melintas-di-atas-kabah-di-kota-mekkah?page=all.

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.