Kapolres Sangihe Pimpin Langsung Simulasi Pengamanan Unjuk Rasa Penolakan UU Omnibus Law

oleh -488 Dilihat
Kapolres Sangihe AKBP Tony Budhi Susetyo ketika memimpin langsung pelaksanaan simulasi pengamanan unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law di Mapolres Sangihe.

TAHUNA– Kapolres Sangihe AKBP Tony Budhi Susetyo SIK memimpin langsung pelaksanaan simulasi pengamanan unjuk rasa penolakan UU Omninis Law di Mapolres Sangihe, Senin (12/10/2020).

Pengaman setiapunjukrasa ini menurut Susetyo tertuang dalam Pasal 13 ayat (3), Undang-Undang No. 9 Tahun 1998, bahwa dalam pelaksanaan Penyampaian pendapat dimuka umum, Polri bertanggung jawab menyelenggarakan pengamanan untuk menjamin kemanan dan ketertiban umum sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Untuk itu dalam menyelenggarakan pengamanan guna menjamin keamanan dan ketertiban umum. “Polres Kabupaten Kepulauan Sangihe melaksanakan simulasi pengamanan unjuk rasa sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), serta mengacu kepada Peraturan Kapolri (Perkap) No.Pol : 16 Tahun 2006, tentang pedoman pengendalian massa (Dalmas)”, ujar Susetyo.

Baca juga:  Bakal Jual Aset Daerah di Jakarta, Janis Sebut Pemkab Sangihe Gegabah

Susetyo lanjut menyatakan bahwa sesuai Perkap No. 16 Tahun 2006, Pengendalian Massa atau yang disebut Dalmas adalah kegiatan yang dilakukan oleh Satuan Polri dalam rangka menghadapi massa pengunjuk rasa.

“Pengendalian Massa terdiri dari Tim Negosiator yaitu anggota Polri yang melaksanakan perundingan melalui tawar menawar dengan massa pengunjuk rasa guna mencapai kesepakatan bersama, yang kedua, Dalmas Awal yaitu peleton Dalmas yang tidak dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan khusus Kepolisian, digerakkan dalam menghadapi kondisi massa masih tertib, kemudian yang ketiga Dalmas Lanjut adalah Peleton Dalmas yang dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan khusus yang digerakkan dalam menghadapi situasi massa yang sudah tidak tertib,” imbuh Susetyo sambil menyatakan dalam simulasi yang berlangsung tersebut personel Polres Sangihe memperagakan latihan lapis ganti yaitu peralihan dari Dalmas Awal dimana situasi massa masih tertib kemudian situasi berubah menjadi massa tidak tertib, sehingga dilaksanakan lapis ganti ke Dalmas. Dan Simulasi ink dilaksanakan oleh Personel Polres Sangihe guna mempedomani Peraturan Kapolri serta menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan SOP penanganan unjuk rasa, guna menyelenggarakan pengamanan serta menjamin kemanan dan ketertiban umum.

Baca juga:  Rusak Citra Perbankan, OJK Diminta Audit BSGo Cabang Tahuna

(sam)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.