TAHUNA -Ditengah program pemerintah untuk terus memberikan perhatian kepada masyarakat miskin, justru ada pihak tertentu yang mencoba mencari keuntungan pribadi. Seperti halnya dengan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Tabukan Utara, dimana salah satu agen BRILink yang notabene menjadi penyalur BPNT mengancam akan menghapus data base KPM bila terlalu banyak protes.
“Kami diancam oleh pihak agen BRILink atas nama Juline Manoppo atau Ci Ina kalau kami banyak protes terkait dengan bahan pokok (Bapok) yang terkadang kami terimah tidak sesuai dengan jumlah item barang maupun kualitas barang yang terkadang busuk”, ungkap sejumlah warga yang menjadi layanan BRILink milik Manoppo.
Terpisah agen BRILink Juline Manoppo ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa ancaman soal penghapusan KPM bukan dari dirinya.
“Ancaman ini disampaikan pihal Dinsos dalam hal ini Pak Tony Woba ketika dalam berbagai pertemuam selalu menyampaikan hal tersebut kepada KPM yang banyak membuat kesalahan”, ujar Ci Ina sapaan akrab Manoppo.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tetap memberikan pelayanan kepada KPM secara profesional. “Setiap KPM yang menjadi tanggungjawab saya, saya layani dengan baik”, imbuh Manoppo.
(sam)