Bakal Dilayani Pelni Dan Pesawat, KBRI Support Kerjasama Sister City Sangihe-Philipina

oleh -235 Dilihat
Bupati Sangihe Jabes E Gaghana SE ME bersama rombongan di Davao.

TAHUNA -Penjajakan kerjasama Sister City terus dilakukan Bupati Sangihe Jabes E Gaghana SE ME dengan rombongan di Provinsi Davao. Sebagai Kota industri yang dimiliki Negara Philipina, diharapkan kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Sangihe.

Bupati Jabes E Gaghana SE ME menyatakan kunjungan Pemerintah Daerah ke Davao dan General Santos Philipina didasari oleh surat dinas dari Konsulat Jenderal RI Davao City nomor 622/PK/7/2019/01 perihal peluang bisnis dan kerjasama Sister City Kabupaten Kepulauan Sangihe dan General Santos City tanggal 16 Juli 2019 dan hasil pertemuan Pemerintah Daerah dan Konjen RI pada tanggal 25 Juli 2019 di Manado.

Pemerintah berkeyakinan kunjungan kerja ini dapat bermanfaat dan berdampak baik bagi Kabupaten Kepulauan Sangihe yang memiliki posisi strategis di kawasan Pasifik Indonesia. Kita dukung bersama dari sektor perikanan pariwisata pertanian dan ekonomi kreatif, perlu beberapa komunikasi di bidang melihat sejarah warga Sangihe yang sudah menetap di Philipina dan jika Sister City ini sukses maka diyakini taraf ekonomI kedua negara akan ada perubahan,terkhusus bagi Sangihe,” ungkap Gaghana.

Baca juga:  Satuan Narkoba Polres Sangihe Amankan 48 Liter CT di 3 Pabrik Pembuatan

Lanjutnya Gaghana akan ada beberapa kesepakatan kesepakatan yang sudah ditanda tangani pihak pemerintah Philipina yang didampingi Komjen KBRI Davao agar suksesnya program yang berdampak positif bagi warga perbatasan nantinya.

“Ada beberapa kerjasama yang akan terjalin dan saat ini Komjen dan pemerintah daerah sedang memperjuangkan Pesawat dan Kapal Pelni dapat menyinggahi Sangihe ketika akan menuju Philipina ataupun sebaliknya,” imbuh Gaghana.

Komjen KBRI Davao Dicky Fabrian bahwa saat ini sudah keturunan ketiga warga Indonesia yang menetap di Philipina walaupun dari jumlah keseluruhan warga indonesia yang menetap sudah memilih menjadi Warga Negara Philipina, seperempatnya tetap WNI dan setengahnya lagi masih belum jelas statusnya.

Baca juga:  Bulan Bung Karno, Sondakh Pimpin Aksi Nyata

“Kami sudah menugaskan pihak imigrasi untuk melakukan pendataan dan saya dengan Bupati akan bertemu langsung dengan mereka di General santos untuk menyelesaikan masalah ini dan meminta dukungan ketika program Sister City dapat berjalan dengan baik,” singkat Fabrian sambil menambahkan jumlah Warga Indonesia yang sudah menjadi warga negara Philipina sekitar 2600 jiwa dan yang tetap menjadi warga negara indonesia 2763 jiwa, selebihnya masih mengambang dalam menentukan sikap.

(sam)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.