SERBA-SERBI – Sekelompok penggemar ditahan karena menerobos ke pemakaman, membuka peti mati dan mengambil foto mayat penyanyi idolanya.
Polisi Pantai Gading mengatakan, 12 orang telah ditahan karena dituduh melakukan penodaan makam DJ Arafat, salah satu musisi paling populer di Afrika.
DJ Arafat meninggal pada usia 33 tahun, akibat kecelakaan sepeda motor bulan lalu. Dia dikuburkan pada (12/8/2019), usai acara konser pemakaman untuk mengenangnya, di stadion utama Abidjan.
Namun, ada rumor yang beredar bahwa musisi itu tidak mati. Jadi banyak penggemarnya yang ingin membuktikan sendiri desas-desus itu.
Para penggemarnya kemudian mencoba memasuki pemakaman Williamsville, di mana keluarga almarhum melakukan pemakaman pribadi.
Upaya itu memicu bentrokan antara penggemar dengan polisi. Namun, beberapa orang berhasil melewati keamanan, memaksa membuka kuburan dan peti mati.
Mereka kemudian mengambil foto dan video mayat sang penyanyi, lalu dibagikan di media sosial.
“Sebuah penyelidikan telah dibuka dan akan dipublikasikan,” kata jaksa penuntut negara Richard Adou.
DJ Arafat atau Ange Didier Houon adalah salah satu musisi Afrika paling populer di dunia Francophone. Dia telah dijuluki sebagai ‘raja’ coupe-decale, sebuah bentuk musik dansa Pantai Gading.
Presiden Alassane Ouattara memanggilnya “ikon remaja dan duta besar musik dan budaya Pantai Gading”.
DJ Arafat memenangkan artis of the year di Coupe-Decale Awards 2016 dan 2017. Dia juga dinobatkan sebagai Artis Afrika Terbaik pada tahun 2012 di pan-African Kora Music Awards.
Sumber/ RAKYATKU.COM