MINUT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) gelar sosialisasi dan pendidikan bersama warga Kecamatan Kauditan serta kecamatan Kema di balai Desa Kaima Kecamatan Kauditan, Rabu (6/3/2019). Hal ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan pemilihan umum serentak tahun 2019.
Dalam sosialisasi ini, tampil sebagai pembawa materi adalah kepala Divisi Sosialisasi parmas dan SDM KPU Provinsi Sulut Salman Saelangi yang dalam pemaparannya menjelaskan soal keberadaan surat suara yang terdiri atas 5 surat suara dan 5 warna yakni, untuk Presiden dan Wapres warna ungu, DPR RI warna kuning, DPD RI warna merah, DPRD Provinsi warna biru serta DPRD Kabupaten/Kota warna hijau.
Tak lupa juga dia menjelaskan alasan kenapa surat suara dibuat berwarna yang dimasudkan agar bisa menjadi pengkodean agar pemilih ikut mencoblos, bukan untuk menonjolkan warna dari partai.
“Pewarnaan pada kertas suara adalah dimaksudkan sebagai pengkodean bagi pemilih agar terlihat menarik untuk ikut mencoblos. Dan bukan untuk menonjolkan salah satu partai politik,” jelas Saelangi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM KPU Minut Hendra Lumanauw mengatakan, sangat bersyukur akan partisipasi masyarakat yang begitu antusias dengan meluangkan waktu untuk mendengarkan informasi mengenai pemilu yang akan digelar pada 17 April 2019 nanti.
“Sebagai warga negara yang baik kita wajib untuk memilih dan mensukseskan Pilpres dan Wapres, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota. Untuk itu perlu sosialisasi bagaimana bentuk surat suara serta cara mencoblos yang benar,” kata Lumanauw.
Sementara, Kasat Binmas Polres Minut AKP Tommy Rimbing mengatakan jika seluruh warga Indonesia wajib untuk memilih pemimpin bangsa yaitu Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta DPD.
“Kedepan kita akan kampanye serentak, saya harapkan menjadi pemilih yang bijak. Saya harapkan di pemilih nanti kita menjaga keamanan masing-masing,” ucap Rimbing sembari mengimbau agar masyarakat mempergunakan media sosial dengan baik dan jangan mennyebarkan berita hoax.
(Budi Santoso)
