Sambil Merangkak, Ayah Penghina Jokowi Jenguk Anaknya

oleh -230 Dilihat
Orang tua tersangka menjenguk anaknya di ruang tahanan Polres Mataram

MATARAM ,-Orang tua tersangka kasus ujaran kebencian dan penghina Jokowi berinisial IS alias Imran Kumis, Saidi, menjenguk anaknya di ruang tahanan Polres Mataram, Jumat, 25 Januari 2019.

Saidi datang bersama kakak IS untuk menjenguk dan membawakan pakaian, sekaligus mengajukan permohonan penangguhan penahanan.

Saidi yang menderita disabilitas terpaksa harus jalan merangkak memasuki ruangan. Sebelumnya, IS diketahui menulis status bertulis “BODOHNYA ORANG ISLAM YG MILIH JOKOWI!!! DASAR MUNAFIK!!!!” Tulisan tersebut kemudian menjadi perdebatan di Facebooknya.

Saidi berharap Presiden Jokowi memaafkan anaknya. Karena di rumah, dia hidup hanya bertiga sejak lama bercerai dengan istrinya.

Baca juga:  Rakernis Humas Polri 2025 Dibuka dengan Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan di Akpol Semarang

“Mudah-mudahan Pak Presiden bisa memaafkan dia. Ampuni dia. Saya sangat minta maaf, bebaskan dia,” ujar Saidi sambil menangis haru.

Saidi mengakui anaknya bersalah telah menulis status yang diduga berisi ujaran kebencian. Dia meminta kerendahan hati Presiden memaafkan IS.

Pengacara IS, Muhanan Gibest, mengatakan kedatangan orang tua dan pengacara untuk mengantar surat penangguhan penahanan pada Kapolres Mataram.

“Kami datang ke sini untuk mengantar surat penangguhan penahanan. Alasannya karena IS kami jamin tidak akan melarikan diri atau mengulang perbuatan serupa,” katanya.

Pengacara lainnya, Abdi Negara, memohon kerendahan hati polisi untuk menangguhkan penahanan. Dia mengatakan selain IS adalah korban gempa, unsur pasal 28 ayat (2) undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau ITE belum terpenuhi.

Baca juga:  Proyek Pergantian Jembatan DulimataTak Ramah Lingkungan, Babat Bakau Muda, Gakkum Kehutanan diminta Tegakkan Aturan

Dia mengatakan unsur ujaran kebencian harusnya terpenuhi jika telah membuat kegaduhan atau permusuhan antara anak bangsa.

“Tidak terpenuhi unsurnya karena tidak menimbulkan akibat dari status yang dibuat, yang mana terjadi suatu permusuhan antargolongan,” tuturnya

Viva.co.id

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.