MINSEL – Bertempat di Hotel Sutan Raja Amurang, Bupati Minahasa Selatan DR.Christiany Eugenia Paruntu SE, menghadiri acara penguatan Klaster Inovasi Kelapa Nasional Sulawesi Utara, dengan pendirian industri sabut kelapa unggul, kemitraan petani, industri UMKM akademis dan Pemerintah di Minahasa Selatan pada Senin (10/12/2018)
Bupati Minsel “Tetty” usai sambutan’nya, langsung menandatangani nota kesepahaman, Memorandum of Understanding (MOU) dengan PT. Rekadaya Multi Adiprima dalam rangka pengelolaan limbah serabut kelapa menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Dalam sambutan Bupati “CEP” mengatakan, Kabupaten Minahasa Selatan adalah salah satu daerah di Sulawesi Utara penghasil kelapa terbesar dimana lebih dari 60 persen masyarakat tergantung pada komoditas kelapa.
“Minahasa Selatan adalah salah satu sentra produksi kelapa di Sulawesi Utara yang luas lahannya mencapai 46.973 ha dan menghasilkan 49.921 ton kelapa/tahun, dimana lebih dari 27.326 kepala keluarga petani Minahasa Selatan sangat tergantung pada komoditas kelapa.” urai Bupati CEP.
lanjutnya, berangkat dari turunnya harga, Bupati melihat bahwa Inovasi merupakan jawaban dan salah satu jalan keluar untuk membantu masyarakat petani kelapa di Minahasa Selatan melalui produk turunan baru seperti pengembangan sabut kelapa, arang tempurung, air kelapa dan lainnya yang selama ini belum optimal dan terbuang percuma.
“Ini adalah salah satu wujud nyata kita telah berjuang dan serius mencari solusi demi meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di Minahasa Selatan. Jadi dengan adanya Perusahan PT. Rekadaya Multi Adiprima dapat melihat hal-hal baru yang bisa diterapkan.” ungkap CEP.
Sementara itu, Farri Aditya Direktur PT. Rekadaya Multi Adiprima dalam presentasinya memaparkan profil perusahaan, ia mengatakan bahwa perusahaaannya bergerak dalam pengolahan limbah industri Perkebunan, limbah tekstil dan limbah plastik, seperti serabut kelapa, sisa potongan kain dan botol plastik minuman yang diolah menjadi berbagai produk antara lain bahan pembuatan spring bed, furniture, vertikal garden pada gedung
bertingkat.
“Bahkan serat kelapa menjadi bahan baku spare part kendaraan seperti moult, bak kendaraan truck atau double cabin Mercedes Benz dan bagian interior seperti carpet dashboard berbagai merek kendaraan,” tutur farri.
Dia juga mengatakan produk serat kelapa Minsel bisa diolah menjadi bahan baku springbed dan material papan sebagai intetior mobil yang bisa dieskport ke eropa dan negara lainnya.
“Bisa dinamakan Branding daerah yaitu Kasur Minahasa Selatan atau papan Minahasa Selatan.” tukasnya.
( Andy Runtunuwu )