MANADO — Keberadaan lanjut usia (Lansia) dalam sebuah keluarga menjadi perhatian tersendiri Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Lansia harus tetap eksis berkarya untuk membawa perubahan-perubahan lebih baik bagi kemajuan bangsa dan negara,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKKBN Perwakilan Sulut Drs Joppi Kalesaran, saat membuka kegiatan sosialisasi materi dan media KIE kelanjutusiaan sesuai kearifan lokal.
Kegiatan tersebut, kata Kalesaran, merupakan bentuk optimalisasi penggunaan berbagai media kelanjutusiaan yang ada dalam rangka proses pemberian informasi kepada khalayak luas.
Diterangkan Kalesaran, isu penduduk Lansia di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, perlu mendapat perhatian khusus.
Apalagi jumlah penduduk Lansia di Indonesia setiap tahun meningkat secara drastis. Tahun 2010 mencapai 18 juta jiwa, dan diproyeksikan pada tahun 2020 menjadi 28,8 juta jiwa.
Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang menangani urusan tumbuh kembang anak-anak Indonesia, BKKBN telah mengembangkan Program Pembangunan Keluarga. Hal ini sesuai Pasal 47 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Dalam meningkatkan fungsi keluarga, diberdayakan lansia agar tetap sehat dan produktif serta menjadi ‘Lansia Tangguh’, BKKBN mengembangkan kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL). Bahkan telah berkembang di sebagian besar kecamatan,” pungkasnya.
(Harry)