JAKARTA — Berdasarkan data intelijen, ISIS mekiliki 31.500 pejuang asing, termasuk dari Indonesia. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan sekitar 700 WNI tergabung menjadi pejuang ISIS.
“Berdasarkan data intelijen ada sekitar 31.500 Pejuang ISIS asing yang bergabung di Syria dan Irak. Dari jumlah tersebut 800 berasal dari Asia Tenggara dan diantaranya 700 dari Indonesia,” ucap Ryamizard dalam Seminar Indo Defence Kementerian Pertahanan tentang Ensuring Regional Stability Through Cooperation on Counter Terrorism di Jakarta, Kamis (8/11).
Dia memandang, ajakan menjadi militan ISIS sebagai bentuk ancaman generasi ketiga. ISIS, kata Ryamizard, merupakan buah dari konflik politik domestik Suriah dan Irak, di mana kegiatannya sama sekali tidak terkait dengan keagamaan.
“Supaya keren dan banyak temannya dia ngaku Islam agar seluruh dunia bantu dia. Bajingan saya katakan. Bajingan, merusak Islam,” ungkap Ryamizard.
Ryamizard menyebut 700 Indonesia yang bergabung ke ISIS itu sebagai orang bodoh.
“Mereka bodoh-bodoh yang bergabung. Bahkan kalau tidak salah dari laporan ada 70 orang Indonesia itu ditangkap di Filipina,” jelas Ryamizard.
Tak hanya itu, mantan KSAD ini menjelaskan gerakan terorisme ini terus berevolusi. Modus dari gerakan radikal terus berkembang agar tidak mudah dideteksi.
“Seperti yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Di mana kelompok ISIS ini menggunakan modus baru. Dimana teroris menggunakan satu keluarga di Surabaya. Sekali lagi mereka bukan Islam, saya malu. Kita harus berantas teroris itu,” pungkasnya.
(sumber: merdeka.com)