Satu Bagian Black Box Belum Ditemukan, Ini Alasannya

oleh -324 Dilihat
Penyelidik dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat memeriksa puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018.(foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

JAKARTA — Salah satu bagian dari kotak hitam atau black box masih dicari tim penyelam. Bagian dari black box Lion Air JT 610 yang masih dicari itu adalah Voice Cocpit Recorder (VCR).

“Hingga Kamis malam belum terdeteksi, besok dilanjutkan,” kata Komandan Satuan Tugas SAR Angkatan Laut Kolonel Isswarto saat dihubungi, Kamis, 1 November 2018. Isswarto mengatakan terlalu banyak sinyal yang mengganggu dari dasar laut alias noisy sehingga VCR masih belum ditemukan.

Sebelumnya, tim gabungan evakuasi kecelakaan telah menemukan salah satu bagian dari black box Lion Air JT 610 yaitu Fligth Data Recorder (FDR) di kedalaman 32 meter.

Isswarto mengatakan blackbox FDR ditemukan setelah dua kapal pencari mendeteksi sinyal ping dari alat berwarna oranye tersebut. Saat ini Blackbox sudah diserahkan ke KNKT untuk diperiksa lebih lanjut. Penemuan black box atau alat perekam data penerbangan ini penting untuk investigasi penyebab kecelakaan pesawat ini.

Baca juga:  Proyek Pergantian Jembatan DulimataTak Ramah Lingkungan, Babat Bakau Muda, Gakkum Kehutanan diminta Tegakkan Aturan

Isswarto menyebutkan kemungkinan black box VCR tidak jauh dari titik ditemukannya FDR. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa tim gabungan menemukan titik jatuh pesawat berada sekitar 40-100 meter dari Black Box FDR. “Kemungkinan tidak jauh dati titik black box FDR,” ujarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya menjelaskan ada dua macam black box yang terdapat pada pesawat. Pertama yaitu perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR). Kedua adalah perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).

Saat ini, TNI baru menemukan kotak yang merekam data penerbangan Lion Air JT 610 atau FDR. “Black box tersebut langsung dibawa ke Tanjung Priok dan dilakukan suatu evaluasi,” kata dia.

Baca juga:  Bank Indonesia Sulut Di Perintah Berikan Permintaan Informasi Publik Terkait Dana CSR Kepada LSM Rako

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menduga terpisahnya kotak hitam alias black box Lion Air JT 610 karena benturan yang terlalu kencang. “Benturannya kencang,” kata Soerjanto di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 1 November 2018.

(sumber: tempo.co)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.