Humas Pemda Harus Lebih Modern

oleh -345 Dilihat
Kasubbag Publikasi dan Dokumentasi Setdaprov Sulut Clif Wangke SSos (kanan) dan Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan (kiri) menjadi pemateri pada sesi kedua, Selasa (16/10/2018).

MANADO — Humas Pemda (pemerintah daerah) harus lebih modern dan aktif berkomunikasi dengan masyarakat.

Menurut Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Publikasi dan Dokumentasi Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Clif Wangke SSos, hal tersebut wajib dilakukan di era digital dengan beragam media sosial yang sangat mudah diakses semua kalangan.

Di sisi lain, Wangke mengingatkan, Humas Pemda harus terus meningkatkan hubungan erat dengan insan pers. “Supaya kegiatan pimpinan dan instansi yang ada dapat terpublikasi dengan baik dan terjadi keselarasan pemberitaan,” sebutnya, pada Forum Komunikasi Kehumasan Program KKBPK Tahun 2018 yang dihelat BKKBN Sulut di Hotel Gran Puri Manado, 16-17 Oktober.

Baca juga:  Refleksi HUT ke-51 PPNI, Suwandi Luneto: Perawat Kuat Bersinergi Membangun Bangsa

Berkaitan dengan dunia milenial, Wangke juga menekankan soal isu hoax yang sering beredar di media sosial. Karena itu, perlu ketelitian serta penelusuran detail terkait informasi yang diterima.

Hal itu juga menjadi pokok materi Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Humas (Perhumas) Manado, Gladys Runtukahu.

Ketua BPC Perhumas Manado Gladys Runtukahu (kanan) memaparkan materi di hari kedua, dan dimoderatori Kasubag Umum dan Humas BKKBN Sulut Lady Ante.
Ketua BPC Perhumas Manado Gladys Runtukahu (kanan) memaparkan materi di hari kedua, dan dimoderatori Kasubag Umum dan Humas BKKBN Sulut Lady Ante.

Dikatakannya, media sosial telah menjadi sangat populer. Bahkan dari 262 juta penduduk Indonesia, sekira 132,7 juta jiwa adalah pengguna internet. “Sebanyak 91 persen pengguna internet memanfaatkan search engine untuk memperoleh informasi,” imbuhnya.

Ditambahkan Runtukahu, pemanfaatan media sosial wajib ditingkatkan oleh Humas Pemda, termasuk memaksimalkan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Baca juga:  RSUP Kandou Gelar Podcast Edukatif, Begini Perbedaan Gejala Sariawan dan Herpes Oral 

“Sebab media sosial kini telah bertransformasi menjadi Business to Business maupun Business to Customer,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan, berharap penulisan berita harus menggunakan kaedah tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga berita yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat.

(Harry)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.