TAHUNA– Gelombang ganas dan angin kencang yang terus terjadi di wilayah perairan Sangihe dan Sitaro serta sekitarnya kurang lebih sepekan terakhir, nyaris memakan korban jiwa. Buktinya KM Harapan Berkat yang rencananya bertolak dari Pulau Makalehi Kabupaten Sitaro yang rencananya menuju pelabuhan Tahuna Kabupaten Sangihe pada Minggu (11/1/2018) sekitar pukul 19.00 wita, harus berbalik arah akibat lambung kapal bocor dihantam ombak sekitar 4 mil perjalanan.Meski karam namun Nakhoda bersama 11 ABK berhasil diselamatkan.
Informasi yang berhasil dirangkum SulutAktual.com melalui Intel Kodim 1301/Sangihe menyebutkan, pada hari Minggu (11/1/2018) sekira pukul 19.00 Wita kapal kayu KM Harapan Berkat, GT-32 berangkat dari Pelabuhan Makalehi menuju Pelabuhan Nusantara Tahuna.
Pukul 20.00 wita,setelah berlayar kurang lebih 4 mil dari Pelabuhan Makalehi,
terjadi kebocoran kapal, akibat hantaman ombak, yang membuat air laut mulai masuk ke lambung kapal dan membuat mesin alkon tidak mampu menguras air laut yang masuk.
Melihat kondisi tersebut, Nakhoda Langsung memutar balik haluan Kapal kembali ke Pulau Makalehi. Melihat kapal sudah kemasukan banyak air, maka Nakhoda kapal mengambil inisiatif mengkandaskan KM Harapan Berkat di sebelah Utara Pulau Makalehi.
Seluruh ABK yang berjumlah 11 orang dengan Nakhoda Kapal Beny Saluhang dalam keadaan selamat dan kondisi kapal masih ditempat dikandaskan di Sebelah Utara Pulau Makalehi, kurang lebih 100 Meter dari pesisir pantai, letaknya jauh dari pemukiman penduduk. Adapun muatan KM Harapan Berkat yaitu bahan campuran (barang pecah belah).
Pasi Intel Kodim 1301/Sangihe Kapten Inf Djohn Datangmanis ketika dihubungi membenarkan peristiwa tersebut dan hal ini sudah dilaporkan sekaligus meminta petunjuk ke Dandim 1301/Sangihe Letkol Inf Saiful Parenrengi M Psi.
“Benar telah terjadi kecelakaan laut, meski hingga sekarang KM Harapan Berkat masih karam di seputaran Pulau Makalehi, namun Nakhoda dan ABK dalam keadaan selamat dan sesuai perintah Dandim kepada Babinsa setempat agar dapat melakukan evakuasi Nakhoda dan ABK yang dibantu masyarakat,” ujar Datangmanis sambil mengimbau agar masyarakat nelayan maupun pelayaran kapal penumpang untuk mewaspadai dan berhati-hati dalam melakukan aktifitas dalam kondisi cuaca seperti ini.
(sam)