MANADO-Kasus kanker di Sulawesi Utara terus meningkat. Khusus pada laki-laki, kanker usus (kolorektal) kini menjadi peringkat teratas diikuti kanker prostat dan kanker paru. Sedangkan pada perempuan, kanker payudara dan kanker mulut rahim (serviks) masih mendominasi.
Fakta ini diungkapkan Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sulut dr Harlinda Haroen SpPD-KHOM FINASIM, saat membawakan materi pada Simposium Manado Cancer Update 2018, di Swissbel Hotel Maleosan Manado, Sabtu (27/2018).
Dijelaskan dr Harlinda, meski belum diketahui penyebab kanker tapi ada banyak faktor yang bisa memicunya. Fenomena kasus kanker usus berkembang pesat di Sulut, salah satunya karena pola makan warga di sini. Seperti doyan konsumsi daging merah maupun makanan olahan yang dibakar atau diasap.
“Di satu sisi konsumsi ikan sangat baik. Hanya saja, saat mengolah ikan dengan dibakar atau diasap, dalam bahan pembakaran terdapat zat nitrosamin yang merupakan senyawa berpotensi karsinogen. Sehingga memicu sel kanker. Meski sel kanker sudah berkembang tapi nanti diketahui pada 10-15 tahun kemudian,” sebutnya.
Di sisi lain, dr Harlinda menerangkan, penelitian yang dilakukan pihaknya sejak tahun 2011-2017, kasus kanker di Sulut telah meningkat lima kali lipat. “Pada 2011, kami mencatat sekira 500-an kasus. Sedangkan pada 2017 sudah ada 2.700-an kasus,” imbuh dr Harlinda.
Diakuinya, era Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) saat ini, membuat pasien-pasien peserta BPJS Kesehatan sudah berani memeriksakan diri dan berobat di RS. Meski obat-obatan bagi penanganan kanker sangat mahal, tapi sudah ter-cover oleh program JKN-KIS.
Hanya saja, ungkap dr Harlinda, kebanyakan pasien datang memeriksakan diri di kala penyakit kankernya sudah stadium lanjut. Yaitu stadium 3A, 3B, maupun stadium 4. Sehingga diputuskan untuk pemberian obat kemoterapi.
Karena itu, dr Harlinda menyarankan supaya masyarakat menjalankan pola hidup sehat seperti olahraga teratur dan perbanyak makan buah dan sayuran. “Kemudian deteksi sedini mungkin pertumbuhan sel kanker di tubuh meski belum ada gejala,” pungkasnya.
(Harry)