SULUT – Sebagai Ormas Adat terbesar di Indonesia. Laskar Manguni Indonesia (LMI) telah melakukan berbagai kegiatan untuk mendorong terciptanya kerukunan di Sulut.
Minggu (17/12/2017) malam, LMI memperingati HUT ke 2 sekaligus perayaan Natal bersama. Walau baru diusia yang sangat muda ini namun LMI telah menunjukan eksistensinya yang tidak diragukan lagi di Sulut.
Dalam acara tersebut dilaksananan Parade Bendera kebangsaan Merah Putih dan Pataka LMI. Dalam ajakan Ibadah ditandai dengan pemasangan lilin Advent oleh Tonaas Wangko LMI, Pdt Hanny Pantouw dan Kaban Kesbangpol Sulut, Drs Steven Liow, M.Si.
Dalam ibadah Natal yang secara langsung dipimpin oleh Tonaas Wangko, Pdt Hanny Pantouw berlangsung khidmat. Dengan mengutip Firman Tuhan dalam Yesaya 9:5 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita lambang pemerintahan ada di bahunya, raja pembawa damai.”
Menurutnya makna damai ini sangat penting sehingga kita semua berusaha menjaga kedamaian itu. Maka harus ada firman dalam diri setiap manusia dalam menjaga kedamaian.
“Harusnya kita sebagai masyarakat, LSM, Ormas, Parpol mampu bersinergi dengan pemerintah, TNI dan Polri agar daerah kita akan terus aman dan damai. Bila ormas ada hanya memunculkan premanisme, minum minuman keras, rusak semua dan bila itu terjadi di LMI kita sudah gagal menjadi ormas yang benar,” tegas Pantouw dalam perenungan Natal.
Dirinya juga mengajak agar seluruh anggota LMI menjadi pembawa damai dan memerintahkan untuk jangan membuat provokasi di medsos yang dibaca banyak orang. Bila hal ini terjadi dapat merusak kerukunan.
Sebagai acara puncak seluruh Tonaas DPW, DPD, Panglima Orsap dan ratusan anggota LMI yang memadati ruangan melakukan selebrasi HUT ke LMI penanda genap 2 tahun LMI ikut dalam menjaga keutuhan NKRI.
Hadir Pula dalam acara tersebut Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Johny Asadoma, M.Hum, Kaban Kesbangpol Sulut, Drs E Steven Liow, Tonaas Nusantara, AP Farry A Malonda dan segenap undangan lainya.
(Ferdian)
