TAHUNA -Nasib manusia siapapun tidak akan mampu menebaknya. Seperti yang dialami Abner Papuling (62) warga Kampung Bungalawang Kecamatan Tabukan Tengah. Bermaksud pamitan mandi di daerah aliran sungai (DAS) Balangseke pada Selasa (17/10/2017), justeru ditemukan warga sudah menjadi mayat pada Rabu (18/10/2017) sekira pukul 09.30 wita.
Korban yang pertama kali ditemukan oleh dua warga Kampung Bungalawang Kalep Surah (63) dan anaknya Ronal Surah (31) dalam posisi tiarap dan setengah wajahnya tenggelam ke Sungai Balangseke.
“Kami bermaksud mengambil bambu untuk pembuatan bangsal pernikahan keluarga kami di Kampung Pelelangen, dan saat melintasi DAS Balangseke ini kami kaget menemukan korban sudah meninggal dunia dengan menggunakan kemeja kotak-kotak dan celana pendek abu-abu dalam keadaan tiarap dan sebagian wajahnya terbenam dalam air,” ujar Surah sambil menyatakan mereka langsung melaporkan penemuan mayat itu kepada masyarakat dan aparat ke Polsek Tabukan Tengah.
Sementara itu, menurut keterangan sepupu korban Edlintje Ampage (59) bahwa pada Selasa (17/10/2017) sekira pukul 08.00 wita korban meninggalkan rumah tanpa memberitahukan tujuannya.
“Hingga jam 12 malam saya menunggu korban kembali namun tidak pernah pulang rumah. Nanti saya kaget pada Rabu sekira pukul 09.50 wita saya mendapat telpon bahwa korban ditemukan sudah meninggal dunia,” tutur Ampage penuh kesedihan, sambil menambahkan bahwa setiap hari korban mandi dan buang air di DAS Balangaseke.
Mendapat laporan kedua saksi, Kapolsek Tabukan Tengah Iptu Yulians L Rompas memimpin langsung anggotanya untuk melakukan evakuasi korban ke rumah duka keluarga Makatengkeng-Ampage.
“Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah bersedia membuat surat pernyataan penolakan otopsi,” jelas Rompas.
Disisi lain Rompas juga menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dr. Anastasia Sentinuwo bahwa Korban mengalami luka retak dan memar pada bagian kepala depan akibat benturan dan tidak ada tanda – tanda kekerasan atau penganiayaan.
(sam)