TAHUNA -Banjir yang kerap terjadi di Kampung Laine Kecamatan Manganitu Selatan ketika musim penghujan datang kerap membuat masyarakat resah. Sebab hampir dipastikan 283 rumah milik warga serta fasilitas publik seperti gedung sekolah dan gedung ibadah menjadi langganan terendam banjir.
Rusaknya wilayah daerah aliran sungai (DAS) akibat penambangan rakyat menjadi salah satu faktor yang membuat air di sungai Tawara meluap hingga ke pemukiman warga.
Namun hal ini rupanya jauh dari kesadaran masyarakat dan pemerintah. Justeru talud di DAS Kadasima Dan normalisasi DAS Tawara menjadi sasaran empuk kesalahan penyebab banjir.
Camat Manganitu Selatan Ventje Kamurahan ketika dihubungi sulutaktual.com menyatakan saat ini DAS Kadadima membutuhkan pembangunan talud kurang lebih sepanjang 350 meter. Sedangkan DAS Tawara butuh normalisasi sepanjang 3 kilometer akibat pendangkalan.
“Saya yakin bila talud sepanjang 350 meter dibangun di DAS Kadadima serta nirmalisasi di DAS Tawara sepanjang 3 kilometer segera ditindaklanjuti maka Kampung Laine akan terbebas dari genangan banjir akibat luapan kedua sungai dimaksud”, jelas Kamurahan.
Mantan Camat Tatoareng ini juga menyatakan bahwa harapan masyarakat di Kampung Laine adalah terbebas dari banjir ketika musim penghujan datang.
“Menjadi harapan masyarakat Kampung Laine bahwa keinginan masyarakat ini terkait bencana banjir akan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah melalui instansi teknis terkait. Talud dan normalisasi akan mampu menghindari masyarakat dari langganan banjir,” imbuh Kamurahan.
(sam)