MANADO- Terkuaknya kejahatan kemanusiaan Rohingya di Myanmar membuat banyak negara mengecamnya. Masyarakat Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku dan agama juga turut mengecam hal tersebut.
Terbukti, Kamis (7/9/2017) sore para relawan yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) kota Manado menggelar aksi penggalangan dana bertajuk “Aksi Peduli Kemanusiaan #Save Rohingya”.
Hari ini KAMMI secara Nasional menyerukan aksi kemanusiaan dan KAMMI di Manado melakukan aksi gerakan Manado Peduli Kemanusiaan. Krisis kemanusiaan yg terjadi di Myanmar terhadap Warga Rohingya sudah jelas ini masuk pada persoalan kemanusiaan.
Aksi ini merupakan aksi KAMMI yang dilakukan secara serentak di Indonesia. Dalam menyikapi kejahatan kemanusiaan yang masih terjadi hingga saat ini khususnya di Myanmar terhadap muslim Rohingya, PP KAMMI menyatakan sikap:
1.Mengutuk tindakan Genosida etnis Rohingya yang terjadi di Myanmar.
2.Meminta pemerintah Indonesia untuk mengusir Duta Besar Myanmar dari Indonesia.
3.Mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia untuk aktif dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
4.Menuntut negara anggota ASEAN memberikan sanksi Diplomatik kepada Myanmar.
5.Mendesak PBB untuk menekan Myanmar agar memberikan hak hak kewarganegaraan kepada etnis Rohingya.
6.Menyeret elit pemerintah Myanmar yang menjadi aktor intelektual Genosida ke Mahkamah Internasional.
7.Mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama.
Ketua KAMMI Manado, Maslan Rikun selaku Koordinator lapangan menyerukan bahwa permasalahan ini murni masalah kemanusiaan dan bukan sekedar membela muslim Rohingya. Aksi ini dilakukan dengan menggalang dana dari masyarakat sebagai bentuk kepedulian masyarakat Manado. Adapun agenda yang dilakukan adalah melakukan jalan kaki dari Masjid Nurul Yaqin dan berakhir di Zero Point. Selama perjalanan banyak masyarakat yang antusias memberikan secara sukarela bantuannya.
Pada kesempatan yang sama Kabid Kajian strategi KAMMI Manado, M Anshar Tadete, S.Pt dalam orasinya mengajak masyarakat Manado untuk peduli terhadap kejahatan Kemanusiaan ini.
“Kita sebagai orang Sulut yang bersemboyan Si tou timou tumou tou dimana manusia menghidupkan manusia yang lainya, untuk itu marilah kita ikut membantu saudara kita, Rohingya di Myanmar,” teriak Anshar dalam orasinya di jalan Boulevard.
Tak mau ketinggalan dalam kegiatan tersebut, turut serta Ketua KAMMI Sulut, Rahmandani Lasamadi, S.Pt yang setia mengikuti perjalanan hingga selesai.
Dalam perjalanan itu Rahmandani juga menggemakan bahwa KAMMI membela & mengutuk pembantaian besar-besaran yg dilakukan kaum Budha Myanmar adalah bukti kita sebagai warga negara indonesia Indonesia yang faham akan Pancasila & UUD 1945.
“Dalam Pancasila & UUD 1945 kita sebagai warga negara Indonesia telah mengikrarkan jika penjajahan dalam bentuk apapun didunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan,” jelas Man sapaan akrabnya.
Adapun dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan melalui lembaga resmi penyalur sedekah dan bantuan ke Rohingya yaitu Aksi Cepat Tanggap (ACT) ataupun Rumah Zakat (RZ).
“Jadi siapapun anda, agama apapun anda suku apapun anda selama masih mengaku warga negara Indonesia, wajib mengutuk pembantaian terhadap etnis Rohingya” tutup Man di Zero Point.
(Ferdian)