MINUT –Nasib naas dialami Masri Pasambuna (40), pria asal Desa Pangian Barat Kecamatan Pasi Timur. Korban yang kesehariannya bekerja di pertambangan emas Tatelu tersebut harus menemui ajalnya dengan 2 luka tikaman di dada dan paha, Kamis (06/07/2017).
Kejadian yang tak terduga terjadi saat korban sedang tertidur pulas di dasing (tempat istirahat) pertambangan yang letaknya berdekatan dengan rekan Ullu. sementara terduga tersangka pembunuhan, Indra warga asal Tompaso 1 Kecamatan Tompaso Baru, yang diduga sudah terpengaruh Minuman Keras, langsung menghampiri Korban (Masri) yang dikiranya adalah Ullu.
Masri (Korban) yang pada saat itu tak tahu menahu tentang persoalan yang terjadi antara Indra dan Ullu, langsung ditikam pelaku yang memberikan 2 tusukan dibagian dada dan paha korban. Akibat dari tindakan tersebut, korban segera menemui ajalnya. Ullu yang melihat langsung kejadian tersebut langsung menghindar dari tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara Hukum Tua Desa Tatelu, Jhon Laisan yang tiba TKP beberapa saat setelah kejadian menceritakan kronologis pembunuhan tersebut, yang berawal dari Indra yang sedang menggelar pesta Miras bersama Ullu.
“Menurut informasi yang kami dengar saat di TKP, kejadian bermula pada saat Indra dan Ullu sedang melakukan pesta Miras sampai larut malam. Setelah bubar diduga karena tersinggung ditambah pelaku yang sudah terpengaruh Miras, pelaku memberikan tamparan kepada Ullu. Karena tak mau membesarkan masalah, Ullu yang terkena tamparan langsung kembali ke dasing yang tempatnya bertepatan dekat dengan Korban Masri,” ucap Hukumtua Desa Tatelu yang didampingi Ketua Solidaritas Penambang di Tanah Tonsea Minut (Sobat) Hendri Walukow SE.
Sementara Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIk MH membenarkan kejadian pembunuhan tersebut, dan pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.
“Kami sedang mendalami lebih dalam lagi kronologis kejadian pembunuhan tersebut dengan mengumpulkan beberapa saksi yang ada. Untuk terduga tersangka identitasnya sudah dikantongi, dan sekarang dalam pencarian anggota Kepolisian,” tutup Pattiwael.
(Marvil Kembuan)